Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Tren Bank Digital di Kalangan Milenial

Oleh: Steven Ransingin, Senior Advisor AZ Consulting

Mengenal Tren Bank Digital di Kalangan Milenial Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perlahan tapi pasti ekonomi digital Indonesia memberikan peranan besar terhadap perkembangan ekonomi di negeri ini. Hal ini mulai terlihat sejak bermunculan berbagai macam perusahaan rintisan berbasis digital di berbagai bidang seperti sektor transportasi, reservasi tiket, digitalisasi penjualan konvesional ke daring, bahkan ke media. Semua berubah dari konvesional ke bentuk digital.

Hal serupa juga terjadi pada industri keuangan khususnya bank digital. Industri bank digital di Indonesia dimulai oleh BTPN melalui Jenius. Layanan yang dicetuskan pada tahun 2016 tersebut membuka pintu gerbang bagi bank-bank konvesional di Indonesia untuk memasuki dunia digital.

Baca Juga: Hadapi Kejahatan Siber, Jenius BTPN Siapkan Proteksi Berlapis

Menyusul BTPN, kemudian ada nama-nama lain seperti Danamon dan Bukopin. Selain itu, adapula layanan Digibank dari DBS hingga Tomorrow dari UOB yang baru masuk ke Indonesia pada tahun 2020 ini.

Lalu, apa sih sebenarnya pengertian dari bank digital itu sendiri? Bank digital adalah suatu bentuk upaya mendigitalisasi atau mengubah layanan bank konvesional ke layanan digital. Artinya, semua layanan perbankan dilakukan secara digital tanpa kertas fisik dan tanpa harus datang ke kantor cabang bertemu customer service.

Bisa dipastikan hampir semua layanan perbankan bisa dilakukan sambil rebahan mulai dari buka rekening, membuka akun untuk membeli produk investasi, melakukan transfer uang, membayar tagihan, hingga mengisi ulang saldo dompet digital.

Hal lain yang membedakan dengan bank konvensional ialah bank digital bebas dari biaya admin bulanan. Sebagaimana diketahui, bank konvesional sampai saat ini masih memberikan beban administrasi bulanan atau saldo mengendap.

Baca Juga: Jenius Umumkan Biaya Langganan Tahun Depan, Warganet: Gak Masalah, Asalkan ....

Patut dicatat, bank digital memiliki perbedaan dengan internet banking atau mobile banking. Salah satu perbedaan yang mencolok ialah fungsi internet banking atau mobile banking hanya sebatas melakukan transfer dan pembayaran.

Fitur yang lebih beragam inilah yang membuat bank digital diminati oleh kaum milenial karena memiliki akses yang mudah dan hanya membutuhkan jaringan internet. Dengan berkembangnya bank digital tentu dampak ekonomi digital di Indonesia juga akan berkembang dengan sendirinya. Di sisi lain bank konvesional akan terpacu untuk berlomba dalam melakukan digitalisasi.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Di artikel berikutnya kita akan membahas tentang keuntungan dan kerugian dari bank digital. Sebagaimana diketahui, segala perubahan selalu memberikan dampak positif dan negatif.

Sikap kita adalah bijak mengambil hal positif dan belajar mengenai dampak negatif dan waspada demi menghindari kerugian pada diri sendiri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: