Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konflik AJB Bumiputera 1912 Berlanjut, Kini Libatkan MK

Konflik AJB Bumiputera 1912 Berlanjut, Kini Libatkan MK Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Drama konflik AJB Bumiputera 1912 kembali mendapatkan tantangan terbaru. Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengumumkan putusan Pengujian Meteril yang diajukan oleh petinggi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 pada Kamis (14/1/2021) nanti.

Mantan anggota BPA Bumiputera Nurhasanah sebelumnya mengajukan uji materiil ke Mahkamah Konstitusi untuk Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian terhadap UUD 1945. Dia juga mengeluhkan, substansi PP 87/2019 tentang Perusahaan Asuransi Berbentuk Usaha Bersama sebagai turunan Undang-undang 40/2014 sudah berlawanan dengan isi Anggaran Dasar (AD) Bumiputera.

Baca Juga: Asuransi Syariah Harus Bersiap Maksimal Hadapi Spin Off

Beberapa poin yang merupakan gugatannya seperti penggantian istilah BPA menjadi Rapat Umum Anggota (RUA). Selain itu, dia juga keberatan dengan kebijakan pemerintah yang melarang anggota RUA merangkap anggota atau menjadi pengurus partai politik, calon atau anggota legislatif, calon kepala atau wakil kepala daerah, dan kepala atau wakil kepala daerah.

Menurutnya, ini tidak sesuai dengan AD Bumiputera. Sementara selama ini, Anggota BPA Bumiputera diisi oleh anggota atau pengurus partai atau anggota legislatif. Saat ini, kondisi Bumiputera terus memburuk. Para anggota BPA tiga hari sebelum jabatannya berakhir 26 Desember 2020 telah memecat 3 direksi sehingga menyisakan kekosongan kekuasaan.

Pengamat asuransi Diding S. Anwar mengingatkan, sampai saat ini belum ada sanksi yang tegas diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara, telah banyak pelanggaran oleh oknum petinggi internal yang terbukti, tapi hanya menjadi rahasia umum saja.

Dia berharap, semoga UU. 40/2014 dan PP 87/2019 bisa menang dalam uji materiil di MK sehingga Bumiputera dapat tetap menjadi Usaha Bersama yang lebih baik lagi. Menurutnya, saat ini sangat dibutuhkan kemauan politik dari Presiden Jokowi untuk dapat menyelesaikan konflik di AJB Bumiputera.

"Hal ini sangat penting demi menyelamatkan aset bangsa Indonesia. AJB Bumiputera 1912 kini usianya sudah mencapai 109 tahun," ujar Diding hari ini di Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: