Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkhianat, Kader dan Pengurus Minta AHY Pecat Darmizal

Berkhianat, Kader dan Pengurus Minta AHY Pecat Darmizal Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para pengurus dan kader-kader Partai Demokrat di Jawa Barat dan Banten mendesak Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono untuk segera memecat Darmizal.

Para kader gerah melihat manuver Darmizal yang berkhianat. Mereka ingin isu pengambilalihan kepemimpinan ini segera berlalu agar bisa fokus kembali pada kerja-kerja politik memperjuangkan harapan rakyat. Ini dikemukakan secara terpisah oleh pengurus DPD PD Jawa Barat dan DPD PD Banten. Dua daerah ini termasuk basis politik Partai Demokrat sejak berdiri tahun 2001.

“Kader-kader yang berkhianat dengan berupaya melakukan Kongres Luar Biasa, harus segera dipecat,” kata Irfan Suryanagara, Ketua DPD PD Jawa Barat, yang membawahi 27 DPC.

Irfan menegaskan bahwa kepemimpinan PD saat ini merupakan hasil Kongres V yang sah, yang disepakati seluruh pemilik suara, secara aklamasi.

"Jangan coba-coba mengganggu gugat kedaulatan dan kehormatan partai,” kata Irfan memperingatkan. Irfan gusar karena fokus kerja-kerja politik PD teralihkan oleh ulah petualang-petualang seperti Darmizal.

“Isu-isu seperti KLB hanyalah kedok untuk mengambil alih kepemimpinan dengan cara yang ilegal dan konstitusional. Kami, kader Demokrat Jawa Barat, siap mempertahankan kehormatan partai,” tegas Irfan.

Seruan ini diamini Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD PD Banten, yang juga daerah pendukung Partai Demokrat. “Kader-kader pengkhianat itu jangan coba-coba mengatasnamakan DPD Banten,” kata Iti, “Jika tidak sanggup membesarkan partai, jangan merusak partai.” Iti dan jajaran pengurus PD Banten baru pulang dari bertemu Ketum AHY dalam suasana kekeluargaan di bukit Waruwangi, Serang (19/2). “Kesetiaan DPD Banten pada Ketum dan DPP tidak perlu diragukan lagi,” tandas Iti.

Dengan gaya khasnya yang berapi-api, Iti menegaskan bahwa tiap orang punya hak berpolitik, selama tidak dicabut oleh pengadilan. “Tapi jangan membuat keruh. Kalau tidak sepakat dengan pilihan dan strategi politik Demokrat, silakan berpolitik di tempat lain. Buktikan kalau memang jago.”

Tahun 2018, Darmizal mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi Pengawas DPP Partai Demokrat dan kemudian bergabung dalam kelompok Relawan Jokowi (Rejo) dalam Pilpres 2019. Setelah itu kiprahnya di PD tak terdengar lagi. “Gak ada angin, gak ada hujan, hari ini memimpin Konpers ttg Partai Demokrat & membela KSP Moeldoko. Ada apa gerangan? Biarlah publik yg menilainya,” cuit Wasekjen Ossy Dharmawan di Twitter (2/1).

Secara terpisah, Irfan dan Iti mengungkapkan simpati serta dukungan publik terhadap Partai Demokrat terus meningkat di wilayah Jawa Barat dan Banten. Mereka ingin fokus lagi pada kerja-kerja politik di tempat masing-masing. Secara nasional, ini terefleksikan pada tren elektabilitas PD maupun Ketum AHY yang terus naik. 

Pengamat politik Adi Prayitno mengakui PD saat ini memang seksi untuk diakuisisi. “Ada di luar pemerintahan, dan elektabilitasnya terus naik, “kata dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini, “Posisinya sebagai partai tengah yang nasionalis-religius, membuatnya berpotensi meraih dukungan dari kelompok-kelompok nasionalis yang kecewa dan kelompok-kelompok berlatarbelakang agama yang mencari kanal politik baru.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: