Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Seputar Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia: Rp400.000?

Fakta Seputar Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia: Rp400.000? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia mengupayakan penanganan Covid-19 dengan mempercepat pengadaan vaksin corona. Direncanakan, sampai akhir tahun akan tersedia 30 juta vaksin untuk 15 juta rakyat Indonesia.

"Pemerintah Indonesia akan memperoleh vaksin sebagai public goods dengan harga di rentang US$5 hingga US$10 melalui GAVI/CEPI," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Rusia Klaim Harga Vaksin Covid-19 Miliknya Bakal Lebih Murah

Hal tersebut seiring dengan kerja sama pengembangan vaksin yang dilakukan oleh Astra Zeneca, Moderna/Institute of Allergy and Infectious Diseases. Berikut beberapa fakta mengenai harga vaksin Covid-19:

1. Berapa Harga Vaksin?

Vaksin corona akan diperoleh pemerintah sebagai public goods dengan rentang harga US$5 hingga US$10 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp73.500-Rp147.000 (kurs Rp14.700 per US$) per dosisnya.

2. Harga Vaksin Masih Diperkirakan

Menurut Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto, harga ini masih perkiraan dan baru akan ditentukan ketika produksi sudah dimulai.

"Kalau harga pastinya belum ada. Itu baru range estimasi kasar harga per dosisnya, US$5-US$10. Kami masih harus menghitung lebih detail struktur harganya," ujarnya.

3. Harga Vaksin Bisa Rp438.000

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengatakan, berdasarkan perhitungan awal pihaknya, harga vaksin akan dihargai Rp365.000 hingga Rp438.000. Meski begitu, pihak PT Bio Farma masih mengkaji ulang besaran harga tersebut.

4. Ingat! Masih Tahap Uji klinis

Saat ini, uji klinis vaksin Covid-19 dengan Sinovac sedang berlangsung di Bandung. Adapun uji klinis ini bisa selesai pada akhir tahun.

"Kita berharap bahwa sampai dengan akhir tahun kita bisa mempunyai akses terhadap 30 juta vaksin produksi di Biofarma. Ini merupakan inisiatif yang paling depan," ujar Menko Airlangga.

5. Kimia Farma dengan Wuhan Institute Biological Products

Selain di Bandung, uji klinik fase ke-3 antara Kimia Farma dengan Wuhan Institute Biological Products sedang dijalani di Uni Emirat Arab (UEA).

"Selain itu, kerja sama juga dilakukan antara Kalbe dengan Genexine Korea. Berbagai vaksin ini diharapkan dapat untuk memastikan Covid-19 ini dapat dihentikan atau dimitigasi," ujar Menko Airlangga Hartanto.

6. Target 250 Juta Dosis per Tahun

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, Bio Farma mampu memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis di akhir tahun 2020.

"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun," jelas Menteri Erick Thohir.

7. Skema Distribusi Vaksin ke Masyarakat

Vaksin gratis akan diberikan kepada peserta BPJS kesehatan dan vaksinasi mandiri kepada masyarakat berpenghasilan tinggi. Untuk vaksin mandiri, pemerintah telah memperkirakan besaran harga vaksin untuk satu orang yang akan dijualkan.

Erick mengatakan, sudah mempunyai rencana untuk pendistribusian vaksin Covid-19. Ia mengaku sudah punya dua skema pemberian vaksin. Bagi peserta BPJS Kesehatan, kata dia, vaksin akan diberikan secara cuma-cuma.

"Vaksin bantuan pemerintah ini pendanaan melalui budget APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), pakai data BPJS Kesehatan nanti ada vaksin gratis massal di awal tahun depan. Jadi yang terdaftar di BPJS Kesehatan gratis," kata Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: