Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hartanya Rp2.251 Triliun, Konglomerat Prancis Ambil Alih Bisnis Sandal Berusia 250 Tahun

Hartanya Rp2.251 Triliun, Konglomerat Prancis Ambil Alih Bisnis Sandal Berusia 250 Tahun Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembuat sandal yang sudah ketinggalan zaman, Birkenstock, telah beralih ke tempat tidur mewah bersama raja barang mewah, Bernard Arnault dari LVMH yang memiliki harta USD157,3 miliar alias Rp2.251 triliun.

Birkenstock belum lama ini mengatakan bahwa mereka akan menjual sebagian besar saham dalam bisnisnya kepada L Catteron, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang didukung oleh LVMH, pemilik merek fesyen kelas atas seperti Louis Vuitton dan Christian Dior.

Dilansir dari New York Post di Jakarta, Selasa (2/3/21)sang miliarder Prancis,Bernard Arnault mengambil bagian dalam kesepakatan itu, seperti dana investasi keluarganya Financiere Agache. Persyaratan penjualan tidak diungkapkan, tetapi menurut laporan, bisnis alas kaki milik keluarga Jerman itu bernilai USD4,85 miliar (Rp69 triliun). (kurs Rp14.317/USD)

Baca Juga: Ini Negara yang Paling Banyak Cetak Miliarder Sepanjang Pandemi Tahun 2020

Sementara itu, banyak yang melihat pembuat sandal yang kuno ini mungkin tampak tidak cocok untuk LVMH, investasi datang karena pembuat barang mewah tersebut berusaha meningkatkan daya tariknya di kalangan anak muda.

Birkenstock memiliki pengikut yang sangat besar yang hanya tumbuh selama setahun terakhir dan menghasilkan rekor penjualan. Kesepakatan itu bertujuan untuk membantu Birkenstock berekspansi ke China dan India serta memperluas bisnis e-commerce-nya.

Kerabat dari keluarga pendiri, Alex dan Christian Birkenstock, akan tetap bersama perusahaan bersama dengan manajemen Birkenstock.

"Birkenstock didirikan hampir 250 tahun yang lalu dan telah berkembang menjadi salah satu dari sedikit merek ikonik di industri alas kaki. Kami sangat menghargai merek dengan warisan panjang ini," ujar Arnault dalam sebuah pernyataan.

Richard Kestenbaum, seorang mitra di Triangle Capital mengatakan kepada The Post bahwa Birkenstock adalah merek yang mendefinisikan kategori dan merupakan merek ikonik klasik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: