Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Waspada, Sinyal Ketidakpastian Ekonomi Masih Tinggi!

Menkeu: Waspada, Sinyal Ketidakpastian Ekonomi Masih Tinggi! Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tetap mewaspadai ketidakpastian yang akan terjadi di tahun ini. Hal itu dikatakannya dalam Kompas100 CEO Forum Tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

"Kita boleh optimis, tapi kita tidak boleh lepas dari kewaspadaan yang tinggi. Ketidakpastian itu tidak menyebabkan kita menjadi pesimis. Ketidakpastian membuat kewaspadaan kita makin meningkat," kata Menkeu.

Baca Juga: Kemitraan Ekonomi Regional Perkuat RI di Rantai Pasok Global

Sri Mulyani mengungkapkan, dari sisi internal, sumber ketidakpastian masih akan berasal dari Covid-19. Ia mengatakan bahwa Indonesia masih harus menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang makin tidak terkendali.

Data Satgas Penanganan Covid-19, jumlah terkonfirmasi kasus positif Covid-19 per 20 Januari 2021 mencapai 939.948 kasus. "Kita perlu merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi kita. Namun, pada saat yang sama kita harus tetap waspada dan tetap memberikan prioritas agar Covid bisa kita tangani dan dikendalikan," ucapnya.

Menkeu mengatakan, penanganan Covid-19 di tahun ini akan memakan anggaran Rp61,8 triliun. Angka ini masih akan bisa berubah dengan adanya ketidakpastian terhadap peningkatan jumlah kasus dan juga keinginan pemerintah untuk mengamankan suplai vaksin Covid-19.

"Program vaksin sudah dimulai. Kita berharap daerah-daerah yang mengalami jumlah Covid-19 tinggi akan segera mengombinasikan vaksinasi dan disiplin kesehatan. Kalau itu dilakukan, kita boleh berharap perekonomian akan pulih kembali. Masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas, mobilitas, dan kegiatan konsusmsi," paparnya.

Sri Mulyani pun memastikan program vaksinasi akan terus dikawal sehingga tetap akuntanbel. Di sisi lain, perlindungan-perlindungan sosial senilai Rp408 triliun untuk masyarakat terdampak Covid-19 baik itu dalam bentuk sosial maupun dalam bentuk beasiswa akan tetap dilanjutkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: