Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Defisit APBN Rp500 T, Rizal Ramli: Ke Mana Tuh Uang? Payah Amat, Sih!

Defisit APBN Rp500 T, Rizal Ramli: Ke Mana Tuh Uang? Payah Amat, Sih! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa defisit APBN 2020 terus melebar. Hingga Agustus 2020, APBN 2020 mengalami defisit hingga Rp500,5 triliun atau telah mencapai 3,05 persen.

Kenaikan tersebut menjadi angka defisit terbesar dibandingkan tahun lalu yang hanya berada di angka Rp197,9 triliun. Melihat hal tersebut, ekonom senior Rizal Ramli turut memberikan komentar. Ia mempertanyakan mengenai kenaikan defisit padahal intensif dokter dan pertawat belum sepenuhnya dibayar.

Baca Juga: Gugat Presidential Treshold, Rizal Ramli Ditodong MK: Mau Nyapres atau Gak?

Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya @RamliRizal yang diunggah pada Selasa 22 September 2020. "Lho kemana aja tuh uang? Insentif dokter dan perawat saja belum semuanya dan sepenuhnya dibayar! Payah amat sih," ujarnya.

Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan, defisit ini terjadi karena realisasi pendapatan anggaran negara hingga Agustus 2020 mencapai Rp1.034 triliun. Diberitakan sebelumnya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp1.534,7 triliun.

Realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.034,1 triliun tersebut berasal dari penerimaan perpajakan. Diketahui, realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.034,1 triliun itu berasal dari penerimaan perpajakan.

Jumlah penerimaan pajak yaitu Rp798,1 triliun atau 56,8 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp1.404,5 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan tersebut terkontraksi 13,4 persen dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp921,5 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: