Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Centris Minta Pemerintah Waspada Jebakan Utang China, Ini Contoh-contohnya...

Centris Minta Pemerintah Waspada Jebakan Utang China, Ini Contoh-contohnya... Kredit Foto: Antara/Bayu Prasetyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa negara di dunia terjebak utang dari China akibat masifnya pembangunan infrastruktur di negara mereka. Sri Lanka, Kenya hingga Maladewa adalah sedikit contoh negara yang telah masuk dalam perangkap jebakan utang China.

Presiden Xi Jinping berambisi untuk menciptakan hegemoni baru dalam perekonomian dunia dengan menawarkan hasil industri mereka yang super mura dan bantuan proyek infrastruktur yang kepada negara-negara yang masuk dalam cicin perdagangan China.

Pada tahun 2013 lalu, Xi Jinping dalam kunjungannya ke Kazakhstan dan Indonesia, mengenalkan ide inisiatifnya ambisi China itu yang dinamai inisiatif One Belt One Road atau OBOR dengan format cukup sederhana yaitu siapkan proyek oleh pemerintah setempat khususnya di sektor transportasi dan energi. Selanjutnya China langsung memberikan pinjaman jangka panjang dengan bunga yang sangat kompetitif.

“Akan tetapi kenyataan beberapa negara justru tidak mampu menjalankan proyek secara tepat lalu mangkrak dan pemerintah tersebut terpaksa menanggung utang besar”, kata peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS), AB Solissa kepada wartawan, Kamis, (11/10/2021).

Sri Lanka yang gagal melunasi utang, akhirnya menyerahkan kepada China yang akan memindahkan angkatan laut negara itu ke wilayah yang sudah dikuasai Beijing sehingga membuka peluang bagi China untuk menguasai gerak-gerik tentara Sri Lanka.

Selain menguntungkan, Ini merupakan salah satu taktik China hal untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Samudera Hindia dan sedikit demi sedikit menggeser India sebagai patron di kawasan tersebut.

“Secara geopolitik, kejatuhan Kenya dan Maladewa seperti Sri Lanka juga dapat menguntungkan China dalam menguasai wilayah Samudera Hindia serta mendekatkan mereka ke negara-negara Arab, Afrika, dan benua Asia lainnya,” tutur AB Solissa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: