Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Pemerintah Bengkak Terus, Sri Mulyani Keluarkan Komentar

Utang Pemerintah Bengkak Terus, Sri Mulyani Keluarkan Komentar Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hingga akhir Oktober 2020, posisi utang pemerintah berada di kisaran Rp5.877,71 triliun atau naik Rp120,84 triliun dari Rp5.756,87 triliun pada posisi September 2020. Angka ini juga naik Rp1.121,58 triliun dari Oktober 2019 sebesar Rp4.756,13 triliun.

Adapun utang pemerintah ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 85,56% dan pinjaman sebesar 14,44%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pengelolaan utang pemerintah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan berdasarkan pada kebijakan umum pembiayaan utang. Salah satunya dengan mengoptimalkan potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri dan sumber luar negeri sebagai pelengkap.

Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Bahagia: Ekonomi RI Terbaik Kedua Dunia Setelah China!

"Pemerintah juga berkomitmen untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp5.028,86 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp3.782,69 triliun dan valas Rp1.246,16 triliun.

Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp848,85 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp11,08 triliun dan pinjaman luar negeri Rp837,77 triliun.

Sedangkan, utang dari pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman bilateral Rp315,25 triliun, pinjaman multilateral Rp837,77 triliun dan pinjaman dari commercial banks Rp43,43 triliun.

Posisi utang yang naik ini juga diikuti dengan pelebaran rasio utang menjadi 37,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Oktober lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: