Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem Bagi Hasil Keuangan Syariah Dinilai Masih Mahal, Pemerintah Akan Perbaiki Sistem

Sistem Bagi Hasil Keuangan Syariah Dinilai Masih Mahal, Pemerintah Akan Perbaiki Sistem Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat sistem bagi hasil dalam keuangan syariah di Indonesia masih tercatat mahal. Kondisi itu kerap terjadi dalam industri halal.

Pemerintah akan memperbaiki sistem bagi hasil tersebut dengan menerapkan aturan mainnya sendiri. Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi syariah (MES) Erick Thohir memastikan dalam sistem baru keuangan syariah kedua belah pihak akan saling menguntungkan. Aturan juga dipastikan tidak memberatkan pertumbuham pengusaha lokal ataupun yang masuk ke dalam industri halal di Tanah Air. 

Baca Juga: KOL Stories x Syariah Saham: Mengupas Potensi Cuan Saham Syariah

"Keuangan syariah ini tentu punya market yang besar dengan sistemnya sendiri, tetapi yang perlu yang kita perbaiki di keuangan syariah ini sistem bagi hasilnya masih agak mahal. Ini yang kita coba agar saling menguntungkan," ujar dia Jumat (12/2/2021).

Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah melalui MES akan fokus pada sektor rill, khususnya industri halal. Sektor Industri yang dimaksud adalah fesyen, make up, hingga produksi makanan dan minuman.

Dalam realisasinya, BSI akan menjalankan empat program utama. Pertama adalah mengembangkan pasar industri halal di dalam dan di luar negeri. Kedua, mengembangkan industri keuangan syariah. Ketiga, investasi yang bersahabat yang melibatkan pengusaha daerah. Dan terakhir pengembangan ekonomi syariah di pedesaan secara berkelanjutan.

"Kita mulai turun ke sekror rill, makanya programnya ada empat. Tidak muluk-muluk kita tidak mau programnya itu banyak, empat saja cukup," kata dia.

Di sisi lain, rendahnya penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia membuatnya masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan sejumlah negara muslim lain. Makanya, Erick fokus mengoptimalkan ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air. Dia menegaskan, perlunya intervensi agar ada keberpihakan kepada umat, misalnya memaksimalkan peranan BSI.

"Terobosan melalui merger bank syariah di Himbara merupakan salah satu strategi konkret yang diharapkan akan menjadi pemain stabilisasi keberpihakan kepada ekonomi umat secara lebih luas," kata dia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: