Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pupuk Indonesia Punya Program Baru, Petani dan Distributor Kini Lebih Dimanja

Pupuk Indonesia Punya Program Baru, Petani dan Distributor Kini Lebih Dimanja Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan fokusnya pada pelayanan pelanggan, PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan Program Customer Centric Model di Kantor Pupuk Kujang di Cikampek.

Program Customer Centric Model (CCM) adalah program Pupuk Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, terutama petani sebagai pelanggan utama dengan memperkenalkan produk-produk ritel Pupuk Indonesia Grup yang sesuai dengan kebutuhan pertanian.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Pupuk Indonesia Berhasil Gaet Ribuan UMKM di 2020

Menurut Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, melalui program ini perusahaan berusaha memperkuat kemitraan dengan distributor dan kios selaku pihak yang dekat dengan konsumen.

"Kepada distributor, kios, dan seluruh mitra usaha Pupuk Indonesia Grup, kami mengucapkan terima kasih atas hubungannya selama ini. Kami harap hubungan itu tidak berkurang dan insyaallah akan meningkat lagi, dan mari kita bersama-sama melaksanakan program CCM ini dengan baik," kata Nugroho, Kamis (18/2/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, mengungkapkan bahwa sesuai dengan proses transformasi di Pupuk Indonesia Grup, program ini adalah salah satu inisiatif strategis yang menjadi pilar transformasi tersebut.

"Perusahaan harus mengubah mindset, dari yang semula production centric menjadi customer centric. Perusahaan dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, khususnya para end user, yaitu petani. Baik itu untuk tanaman pangan, hortikultura, maupun komoditas lainnya," kata Gusrizal, Kamis (18/2/2021).

Menurut Gusrizal, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih baik lagi menjangkau dan menyentuh pelanggan, yaitu para petani, melalui program CCM.

"Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan petani. Kuncinya terletak pada bagaimana kita membina hubungan yang baik dengan para distributor dan pemilik kios. Riset membuktikan bahwa peran distributor dan kios sangat penting dalam membantu petani menentukan pilihan kebutuhan pupuk dan input lainnya," lanjut Gusrizal.

Pada 2020 lalu, pilot project program CCM telah dilaksanakan di 4 kabupaten, yakni Batu, Lamongan, Indramayu, dan Sukabumi. Selanjutnya, selama tahap pertama CCM pada 2021, program CCM direncanakan untuk diadakan di 85 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pilot project program CCM telah menunjukkan hasil yang positif, yakni adanya pertumbuhan penjualan yang mencapai siginifikan. Pertumbuhan tersebut terjadi berkat sejumlah inisiatif yang dilakukan oleh produsen, distributor, dan kios, seperti program direct reward, insentif untuk kios, product knowledge bagi petani, pengecer, dan salesman distributor, branding kios, dan ketersediaan produk.

Selain itu, melalui skema CCM penjualan produk pupuk nonsubsidi yang sebelumnya masih terkonsentrasi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat akan makin merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Ke depannya, melalui program CCM perusahaan berencana membangun distributor excellence; memperkuat hubungan dengan distributor, kios, dan petani; membangun kolaborasi; membangun digitalisasi yang terintegrasi; menciptakan pelayanan yang unggul; serta memberi tanggapan cepat saat muncul kendala.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: