Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Global Membaik, Volume Ekspor Minyak Sawit Naik 3%

Ekonomi Global Membaik, Volume Ekspor Minyak Sawit Naik 3% Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Volume ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Tanah Air pada akhir September 2020 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor CPO pada akhir September 2020 tercatat menembus 2.764 ribu ton. Angka ini naik 3% dibandingkan volume ekspor pada Agustus lalu yang sebesar 2.683 ribu ton.

Sementara itu, kinerja ekspor produk CPO dari Januari sampai September 2020 mencapai US$15.498 juta. Nilai ini tercatat meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$14,458 juta.

Baca Juga: Mantap! Harga CPO Sebelum dan Saat Pandemi: Tetap Tinggi

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono mengatakan, daya beli negara tujuan ekspor yang menguat telah meningkatkan kinerja ekspor. Volume ekspor ke Brazil, Malaysia, Rusia, dan Afrika terus naik.

Ia mengatakan bahwa ekspor ke Brazil naik menjadi 44 ribu ton, ke Malaysia sebesar 39 ribu ton, dan ke Rusia naik dengan 37 ribu ton. "Kenaikan ekspor ke Afrika mencapai 39 ribu ton dan yang menarik adalah bahwa ke sebagian besar negara Afrika sebenarnya terjadi penurunan, tetapi kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya sebesar 61 ribu ton dan Afrika selatan sekitar 33 ribu ton," ucapnya.

Tidak hanya ke negara Afrika, ekspor ke China juga mengalami kenaikan. Pada September adalah sebesar 645 ribu ton atau naik dari 618 ribu ton pada bulan Agustus. Ekspor ke India sebesar 351 ribu ton yang sama dengan bulan Agustus. Sementara, ekspor ke EU dan Pakistan pada bulan September lebih rendah dari bulan Agustus.

Tidak hanya ekspor, produksi minyak sawit Indonesia telah menunjukkan pemulihan yang terlihat dari kenaikan yang konsisten dalam tiga bulan terakhir. Pada Juli, produksi CPO 3,85 juta ton, kemudian naik menjadi 4,38 juta ton pada Agustus, dan 4,73 juta ton pada September 2020.

"Secara Year on Year (YoY) sampai dengan September produksi 2020 masih lebih rendah (-4,7%) dari produksi 2019," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: