Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gokil! Kenaikan Harga CPO Lebih dari 100 Persen

Gokil! Kenaikan Harga CPO Lebih dari 100 Persen Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan batu bara mengalami peningkatan yang sangat signifikan secara y-o-y.

Data BPS periode Mei 2021 mencatat, kenaikan harga CPO mencapai 103,9 persen (y-o-y), sedangkan harga batu bara mengalami kenaikan hingga 101,74 persen (y-o-y).

Baca Juga: 5 Negara dengan Skema Minyak Sawit Berkelanjutan Tertinggi, Indonesia Nomor Satu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, hal ini dikarenakan pemulihan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat dan China yang telah tumbuh positif di triwulan I 2021. "Turut mendukung peningkatan permintaan atas ekspor Indonesia," kata Airlangga seperti dikutip dari laman resmi ekon.go.id, Rabu (16/6/2021).

Lebih lanjut, dikatakan Airlangga, aktivitas manufaktur di Amerika Serikat dan China juga makin ekspansif di Mei 2021. "Ikut mendongkrak kinerja ekspor Indonesia di bulan yang sama," ungkapnya.

Airlangga menyebut selain permintaan global yang telah pulih, pertumbuhan permintaan domestik yang kembali kuat juga mendorong produksi ke level yang lebih tinggi.

Tercatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) mampu mencapai level 55,3 pada Mei atau mencatatkan rekor tertinggi selama 10 tahun sejarah survei. Selain itu, penyerapan jumlah tenaga kerja juga sudah mulai tumbuh positif untuk memenuhi kebutuhan kapasitas operasional yang meningkat.

Perluasan tenaga kerja ini sekaligus mendorong perbaikan penyerapan tenaga kerja domestik yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19.

“Pulihnya permintaan global dan domestik yang diiringi dengan peningkatan aktivitas manufaktur mendorong peningkatan impor bahan baku dan barang modal,” tutur Airlangga.

Dikatakan Airlangga, impor bahan baku meningkat sebesar 79,11 persen (y-o-y). Peningkatan tersebut berpengaruh signfikan terhadap total impor. "Karena memiliki porsi terbesar dibandingkan dengan impor golongan lain yakni sebesar 76,9 persen terhadap total impor," ungkapnya.

Di saat yang sama, dijelaskan Airlangga, impor barang modal juga tumbuh positif sebesar 35,28 persen (y-o-y) dengan porsi sebesar 13,2 persen terhadap total impor. “Berbagai perkembangan positif ini akan mendukung Indonesia dalam menjawab tantangan-tantangan global dan domestik sehingga ketahanan sektor eksternal dapat tetap terjaga dengan baik di tahun 2021,” tegas Airlangga.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: