Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga CPO di Awal Juni 2021 Mulai Melandai

Harga CPO di Awal Juni 2021 Mulai Melandai Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan I Juni 2021, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat hingga 100 persen dari yang sebelumnya US$586,5 per MT atau setara dengan Rp8.386.950 (kurs Rp14.300) menjadi US$1.174 per MT atau setara dengan Rp16.788.200 per MT (kurs Rp14.300) secara y-o-y.

Namun, jika dibandingkan pekan lalu, average price yang tercatat tersebut melemah 3 persen dari yang sebelumnya sebesar US$1.211 per MT atau setara dengan Rp17.317.300 per MT (kurs Rp14.300). Meskipun penyebaran pandemi Covid-19 masih masif di Indonesia, harga rata-rata CPO tersebut berada jauh di atas level harga threshold yang sebesar US$750 per MT.

Baca Juga: Kenaikan Harga Referensi CPO Melesat Lampaui Batas Threshold

Tidak hanya itu, harga CPO saat ini juga membawa harapan baru terhadap harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

India sebagai importir minyak sawit terbesar Indonesia kembali memberlakukan lockdown pasca-gelombang kedua Covid-19 yang jauh lebih parah dibandingkan gelombang pertama. Hal serupa juga terjadi di Malaysia. Akibatnya, pembatasan ekonomi diberlakukan sehingga menjadi ancaman bagi konsumsi minyak sawit masyarakat yang berdampak pada penurunan harga.

Penurunan harga minyak mentah akibat melemahnya impor China di bulan Mei juga menjadi sentimen negatif untuk harga CPO. Minyak mentah dan minyak nabati juga bersaing di pasar yang sama, yakni pasar energi.

Minyak nabati seperti minyak sawit banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel yang diklaim lebih ramah lingkungan sehingga pergerakan harga minyak mentah cenderung berkorelasi positif dengan harga minyak nabati.

Sejumlah analis juga mulai melihat adanya peluang penurunan harga CPO yang cukup tajam. Melansir Reuters, Public Investment Bank (PIVB) memperkirakan, harga CPO berpotensi turun di bawah level RM 3.500/ton setelah September yang bertepatan dengan periode musiman peningkatan produksi kelapa sawit baik di Malaysia maupun Indonesia.

Peningkatan produksi ini akan membuat stok menjadi lebih tinggi sehingga harga bisa terkoreksi dari level tertingginya saat ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: