Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Hartanto: Kelapa Sawit Komoditas Paling Efisien

Airlangga Hartanto: Kelapa Sawit Komoditas Paling Efisien Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kelapa sawit merupakan komoditas paling efisien dalam penggunaan lahan dibandingkan dengan komoditas bahan baku minyak nabati lainnya.

Airlangga menyebut, kelapa sawit menggunakan lahan yang lebih sempit dibandingkan rapeseed oil, sunflower, dan soybean. Kendati demikian, produktivitas yang dihasilkan kelapa sawit paling tinggi dibandingkan ketiga jenis komoditas minyak nabati tersebut.

Baca Juga: Provinsi Riau Jadi Pilot Project Program Santripreneur Sawit

"Untuk menghasilkan minyak sawit 1 ton, dibutuhkan lahan 0,3 hektar sementara rapeseed oil butuh 1,3 hektar; sunflower 1,5 hektar; dan soybean 2,2 hektar," kata Airlangga dalam diskusi yang diselenggarakan oleh PWI secara virtual di Jakarta, Sabtu (06/02/2021).

Di saat banyak sektor ekonomi terdampak Covid-19, industri perkebunan kelapa sawit juga menjadi salah satu dari sedikitnya industri nasional yang tidak terkena dampak karena kegiatan perkebunan yang tetap berjalan. Dengan begitu, setidaknya, 16 juta pekerja di sektor sawit tidak kehilangan pekerjaan.

Salah satu faktor penting ketahanan pertumbuhan sektor sawit selama pandemi Covid-19 di dalam negeri yakni adanya program penggunaan energi terbarukan melalui mandatori biodiesel berbasis sawit.

Program insentif biodiesel melalui pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang implementasi pertamanya sejak Agustus 2015 dan terlaksana hingga November 2020, telah menyerap biodiesel dari sawit sekitar 23,49 juta kiloliter. Volume tersebut setara dengan pengurangan Greenhouse Gas Emissions (GHG) yang sebesar 34,68 juta ton CO2 ekuivalen dan menyumbang sekitar Rp4,83 triliun pajak yang dibayarkan kepada negara.

"Pengembangan B30 menjadi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan permintaan dalam negeri. Selain itu, program mandatori biodiesel juga mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil," kata Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: