Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang untuk Jutaan Orang Bekerja dan Berusaha dari Perkebunan Sawit

Peluang untuk Jutaan Orang Bekerja dan Berusaha dari Perkebunan Sawit Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia sudah tercatat menjadi raja minyak sawit dunia sejak tahun 2006 setelah berhasil menggeser posisi Malaysia. Minyak sawit merupakan salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat dunia.

Hampir seluruh produk-produk yang kita gunakan setiap hari dalam bentuk oleofood, oleokimia, hingga bahan bakar yang menggunakan minyak sawit dalam proses pembuatannya. 

Baca Juga: Sawit, Solusi Alternatif Pewarna Batik yang Ramah Lingkungan

Melihat potensi ini, rasanya wajar saja jika kelapa sawit masih saja menjadi ‘bulan-bulanan’ pihak antisawit. Namun tak dapat dipungkiri, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun yang sejalan dengan populasi penduduk dan pendapatan dunia yang bertumbuh sehingga meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit.

Kehadiran perkebunan kelapa sawit juga telah membuka dan memberikan peluang bagi ribuan orang di seluruh dunia untuk dapat bekerja dan berusaha pada bisnis ini. Hal ini dikarenakan bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan usaha yang luas dan beragam sehingga membutuhkan banyak SDM dengan beragam keahlian yang terdidik dan terampil.

Banyak posisi yang dibutuhkan di masing-masing perusahaan perkebunan kelapa sawit, mulai dari manager kebun, manager pabrik, asisten kebun, asisten pabrik, asisten hama dan penyakit dan lainnya. Belum termasuk industri-industri pengolahan dan perdagangan seperti, industri minyak goreng, mentega, minyak salad, sampo, pasta gigi, produk kosmetik, dan sebagainya.

Selain masyarakat perkotaan, kehadiran perkebunan kelapa sawit juga dinikmati oleh masyarakat pedesaan dimana sektor ini berada. Masyarakat di pedesaan menikmatinya melalui keikutsertaan dalam berkebun atau menjadi supplier bahan makanan, pakaian, dan barang dagang lainnya untuk kebutuhan karyawan kebun sawit.

Dalam laporan PASPI Monitor dituliskan “dapat dikatakan bisnis ini adalah bisnis yang amanah. Amanah karena jika kita (masyarakat yang tinggal di kota) ikut berbisnis pada produk-produk minyak sawit, secara tidak langsung juga kita ikut menolong masyarakat yang terlibat dalam kebun sawit di kawasan pedesaan.”

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: