Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agrowisata Education di Perkebunan Kelapa Sawit: Murah dan Edukatif

Agrowisata Education di Perkebunan Kelapa Sawit: Murah dan Edukatif Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Image Koperasi Unit Desa (KUD) dengan profit rendah sepertinya sudah seharusnya dirubah. KUD Tani Subur yang berdiri pada 1984 merupakan contoh keberhasilan dari dibentuknya lembaga rakyat.

Ketua Umum KUD Tani Subur dan sekaligus Sekretaris Bidang Promosi & Pemasaran DPP APKASINDO, Sutiyana mengatakan, “KUD Tani Subur telah berkembang pesat. Awalnya kantor kecil dan minim kegiatan, tetapi berkat kerja keras anggota dan pengurus kini sudah memiliki kantor sendiri. Ini semua juga didukung kepercayaan masyarakat." Baca Juga: Potensi Cangkang Sawit Sebagai Campuran Aspal Panas

KUD Tani Subur telah memiliki 1.639 orang anggota dengan sembilan divisi usaha, yakni divisi perkebunan, peternakan, agrowisata, simpan pinjam, toserba, sertifikasi, pengadaan barang dan gudang, pemasaran, dan divisi jual beli Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Tidak hanya itu, KUD Tani Subur juga telah mengantongi sertifikat ISPO dan RSPO pada tahun 2017 dan 2018 untuk 708 anggota petaninya dengan total luas lahan 1.420 hektare. Baca Juga: Jabar Tawarkan 76 Proyek Investasi Pariwisata

Terkait pengembangan usahanya, KUD Tani Subur berhasil mengelola agrowisata seluas 22 hektare di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dalam agrowisata tersebut, pengunjung dapat menikmati fasilitas waterboom, danau buatan, tempat pemancingan, restoran, dan lain-lain. KUD meresmikan pengoperasian agrowisata pada 2017 dan berhasil membukukan pendapatan bagi koperasi sebesar Rp2,1 miliar pada tahun pertama. Selanjutnya tahun 2019, pendapatan yang diperoleh mencapai Rp2,4 miliar. 

“Tapi di masa pandemi ini, kegiatan agrowisata dihentikan sementara. Jadi berdampak kepada pendapatan,” ujar Sutiyana.

Harga tiket agrowisata sangat terjangkau bagi masyarakat yakni berkisar Rp15.000—Rp20.000/orang. Sesuai dengan namanya, Agrowisata Education ini juga memadukan edukasi dengan wisata sehingga para pengunjung tidak sekadar menikmati wisatanya saja, tetapi juga dapat mengambil ilmu yang bermanfaat seperti cara membuat tanaman hidroponik dan berkebun. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: