Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Literasi dan Inklusi Keuangan Masih Timpang, Nih Catatan INDEF Buat OJK

Literasi dan Inklusi Keuangan Masih Timpang, Nih Catatan INDEF Buat OJK Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai, selama 9 tahun berdiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan penting dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Meski demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi regulator, salah satunya ialah peran literasi dan inklusi keuangan terhadap pembangunan ekonomi.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%. Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.

Dengan demikian dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33%, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39%.

"Selama 9 tahun OJK, saya nyatakan ada perkembangan bhwa baik literasi maupun inklusi alami peningkatan tapi dalam satu frame yang lain msh sangat membutuhkan banyak upaya untuk akselerasi dan optimalisasi inklusi keuangan ke depannya," ujar Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto saat diskusi daring bertajuk “9 Tahun Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Menjaga Inklusi Jasa Keuangan Indonesia” di Jakarta, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: OJK Pede Target Inklusi Keuangan 90% Tercapai di 2024

Menurutnya, bila melihat progres dan target yang dicapai memang terdapat peningkatan. Namun bila melihat lebih jauh, peningkatan literasi dan inklusi keuangan tampaknya belum memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, lanjut Eko, perlu banyak hal dan upaya yang harus dilakukan regulator ke depannya.

Lebih lanjut, ada berbagai literatur menyebutkan kalau sektor keuangan yang semakin inklusif dan masyarakatnya semakin terliterasi akan mempercepat proses pembangunan ekonomi, sehingga kalau bicara literasi keuangan banyak negara menjadikan ini sebagai salah satu kebijakan strategis.

"Dari survei ini (OJK) terjadi peningkatan di indeks inklusi keuangan, ini capaian yang bagus tapi kalau kita lihat impaknya bahwa masih banyak tantangannya," cetusnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: