Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Bisnis Johnson Bersaudara Sukses Kokohkan Nama Johnson & Johnson di Dunia

Kisah Perusahaan Raksasa: Bisnis Johnson Bersaudara Sukses Kokohkan Nama Johnson & Johnson di Dunia Kredit Foto: AFP/Getty Images/Mark Ralston
Warta Ekonomi, Jakarta -

Johnson & Johnson (J&J) adalah perusahaan kesehatan multinasional Amerika Serikat yang mengembangkan perangkat medis, farmasi, dan barang kemasan konsumen. Konglomerat ini berkantor pusat di New Brunswick, New Jersey. 

Merek Johnson & Johnson mencakup banyak nama termasuk produk rumah tangga obat-obatan dan perlengkapan pertolongan pertama. Di antara produk konsumennya yang terkenal adalah lini perban Band-Aid Brand, obat Tylenol, produk Johnson's Baby, produk kulit dan kecantikan Neutrogena, pembersih wajah Clean & Clear, dan lensa kontak Acuvue. Cabang farmasi J&J adalah Janssen Pharmaceutica.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Tesco, Konglomerat Supermarket Inggris Raya Racikan Imigran Yahudi

Konglomerat kesehatan yang berusia 134 tahun ini meraih pertumbuhan penjualan 0,6 persen pada 2019. Ini terjadi berkat kinerja yang kuat dari bisnis farmasi, terurama obat-obatan imunologi --seperti vaksin-- dan onkologi. 

Bisnis J&J juga mencakup pasar bedah robotik. Ini dilakukannya dalam upaya menghidupan kembali bisnis perangkat medisnya. Ia juga menjadi salah satu pelopor dalam pembuatan vaksin, terutama Covid-19.

Perusahaan berhasil mencatatkan namanya dalam Fortune Global 500 di peringkat ke-104 dunia. Dengan pertumbuhan seperti di atas, J&J& sukses membukukan pendapatan 82,05 miliar dolar AS. Sayangnya itu tidak sejalan dengan keuntungannya yang turun 1,2 persen menjadi 15,11 miliar dolar. 

Seperti apa perjalanan J&J sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia? Berikut ini artikel singkat tentang J&J yang akan diulas Warta Ekonomi pada Rabu (13/1/2021).

?url=http%3A%2F%2Fjnj-brightspot.s3.amazonaws.com%2F41%2F2f%2Fca22236540e4a9e726c996b21898%2Flede-jjbrothers.jpg

Permulaan kerajaan perawatan kesehatan J&J bisa ditelusuri kembali pada akhir 1800-an. Pada dekade ini, seorang advokat antiseptik Josehp Lister  menemukan bahwa kuman di udara memicu infeksi di ruang operasi. Penemuan ini lantas mengganggu Robert Wood Johnson, seorang apoteker di New England. 

Mendengar pernyataan itu, Robert lantas memutuskan bergabung dengan dua saudara laki-lakinya, James Wood Johnson dan Edward Mead Johnson untuk memproduksi perban bedah siap pakai (dressing) pada 1886 di New Brunswick, New Jersey. 

Kakak beradik itu kemudian mendirikan perusahaan berdasar pada penelitian Joseph Lister mengenai kuman di udara yang bisa menyebabkan penyakit menular. 

Ketiga saudara itu secara resmi mendirikan perusahaan pada 1887 sebagai Johnson & Johnson. Setahun kemudian, perusahaan menghasilkan dua produk penting; a) sebuah buku berjudul "Metode Modern Perawatan Luka Antiseptik, adalah buku panduan utama untuk merawat luka, dan; b) kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang siap pakai dengan balutan kain kasa. Uniknya perawatan pertama ciptaan J&J dengan cepat menjadi populer di kalangan pekerja industri dan konsumen umum.

1894.jpg

Segera setelah itu, pada tahun 1894, J&J meluncurkan lini produk ibu hamil dan bayi.  Hal itu dilakukan dengan merilis dua produk: bedak bayi yang masih dijual hingga saat ini, dan perlengkapan bersalin yang dirancang untuk menjadikan persalinan lebih antiseptik dan aman.

Setelah didirikan, J&J membangun reputasi untuk menciptakan versi produk perawatan kesehatan dan sanitasi umum yang ditingkatkan dan diproduksi secara massal. Di antara pencapaian lainnya, perusahaan memproduksi pembalut menstruasi pertama yang murah dan umum tersedia untuk wanita, benang gigi pertama yang diproduksi secara massal, dan beberapa minyak, bedak, dan sampo pertama untuk bayi dan bayi.

Yang terpenting juga, perusahaan menciptakan antiseptik, jahitan bedah murah dan plester steril untuk menutup luka pasca perawatan. Pada 1931, J&J mulai memasarkan Ortho-Gynol, kontrasepsi resep pertama di AS.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: