Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lima Tahun Lagi, Jumlah Orang Super Kaya di India Lampaui China

Lima Tahun Lagi, Jumlah Orang Super Kaya di India Lampaui China Kredit Foto: Techcrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga konsultan the Knight Frank menyatakan, Asia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat kekayaan terbesar kedua di dunia pada 2024. India menjadi mesin utama pertumbuhannya, melampaui China dan Indonesia.

RT, Sabtu (7/3/2020) melaporkan, jumlah orang super kaya (Ultra High Net Worth Individuals) atau mereka yang memiliki kekayaan lebih dari US$30 juta meningkat lebih dari 6% pada 2019 menjadi 513.200 orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Daftar Orang Kaya Indonesia Pemilik Taman Rekreasi Ternama

Menurut Wealth Report yang dikeluarkan lembaga yang berbasis di London ini, populasi super kaya akan melonjak 27%, menjadi hampir 650.000 orang.

Kawasan Asia-Pasifik telah menjadi tuan rumah bagi negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Maka tak heran jika sebagian besar miliuner baru muncul di negara-negara seperti India dan China. Tahun lalu, kurang dari 6.000 individu super kaya ada di India. Angka ini diproyeksikan bertambah hingga 73%. Sebuah pertumbuhan tercepat di Asia dan dunia.

India akan diikuti Mesir dan Vietnam. Populasi super kaya di kedua negara tersebut melonjak, masing-masing 66% dan 64%. China tidak akan masuk ke tiga besar, dengan pertumbuhan populasi super kaya yang diharapkan sebesar 58%, diikuti Indonesia dan Tanzania.

Saat ini, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama dalam lomba kekayaan. Ada sekitar 240.575 individu super kaya di negara ini. Masih lebih banyak dibanding Eropa dan Asia jika digabungkan.

Namun tampaknya, Amerika Serikat akan mempertahankan posisi terdepan. Akan tetapi, negara yang dipimpin oleh salah seorang super kaya ini hanya menikmati pertumbuhan 22%.

Temuan Wealth Report tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan PDB, harga rumah, kinerja ekuitas, suku bunga, dan kelas aset lainnya yang dimiliki individu. Untuk gambaran yang lebih jelas dan mengevaluasi kekayaan bersih, the Knight Frank juga melihat tempat tinggal utama dan rumah kedua yang tidak dimiliki sebagai investasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: