Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setahun Pandemi, Halodoc Raih Pertumbuhan Pengguna 2x Lipat

Setahun Pandemi, Halodoc Raih Pertumbuhan Pengguna 2x Lipat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup healtech Halodoc mencatatkan pertumbuhan pengguna seiring pertumbuhan penggunaan layanan healtech. Pengunduh aplikasi Halodoc meningkat sebanyak 2x dan diikuti pertumbuhan signifikan di berbagai layanan selama tahun 2020.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, transaksi layanan konsultasi dokter berbayar meningkat hingga hampir 10x lipat; disusul peningkatan hingga 6x dari layanan Toko Kesehatan. Tak hanya itu, pertumbuhan layanan Buat Janji pun meningkat 3x lipat. 

Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta, Kemenkes Gandeng Halodoc dan Gojek Bantu Vaksinasi Lansia

"Pertumbuhan positif Halodoc di tahun 2020 tidak lepas dari keandalan ekosistem teknologi kami dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya," ujar Jonathan Sudharta, CEO & Cofounder Halodoc, dalam siaran pers, Rabu (3/3/2021).

Hingga Februari 2021, layanan drive thru Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 600.000 tes Covid-19 dengan swab antigen sebagai jenis tes paling diminati masyarakat kendati kemunculannya terbilang paling akhir dibanding tiga jenis tes Covid-19 lainnya (rapid antibodi, PCR, serologi).

"Hal menarik lain yang juga kami amati adalah proporsi pengguna Halodoc yang didominasi oleh perempuan serta perbedaan perilaku antara pengguna laki-laki dan perempuan dalam memanfaatkan layanan di platform kami," ungkap Dionisius Nathaniel, Chief Marketing Officer Halodoc.

Menurutnya, hal unik yang terlihat dalam data Halodoc adalah bagaimana pengguna laki-laki juga memanfaatkan layanan Chat Dokter untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Anak. "Dominasi perempuan ini yang juga yang mendasari kami mengeluarkan banyak fitur yang fokus kepada perempuan seperti Kalender Menstruasi yang dirilis pada Oktober 2020 dan diikuti dengan fitur Kalender Kehamilan di awal tahun 2021," pungkas Dionisius.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: