Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkebunan Kelapa Sawit: Contoh Pertanian Berkelanjutan

Perkebunan Kelapa Sawit: Contoh Pertanian Berkelanjutan Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Paradigma berkelanjutan (sustainability) yang lahir di era 2000-an merupakan wujud atas keprihatinan masyarakat global terhadap kondisi alam. Dalam paradigma berkelanjutan, sumber daya alam dapat dimanfaatkan untuk pembangunan yang bermanfaat secara ekonomi dan sosial serta kelestarian lingkungan tetap dapat dipertahankan.

Laporan PASPI Monitor menuliskan, "Paradigma ini kemudian berkembang menjadi paradigma global dengan disetujuinya platform Sustainable Development Goals (SDGs) 2016–2030 oleh negara-negara anggota PBB pada tahun 2015.

Baca Juga: Musuh Pekebun Sawit, Ini Cara Kendalikan Hama Ulat

Secara empiris, industri sawit berkontribusi nyata dalam pencapaian 17 tujuan SDGS tersebut. "Manfaat ekonomi dan sosial industri sawit Indonesia telah banyak dibuktikan secara empiris. Namun, jasa–jasa lingkungan perkebunan kelapa sawit kerap kali luput dari perhatian masyarakat. Akibatnya, masyarakat mudah memercayai propaganda atau kampanye negatif pihak–pihak yang antisawit yang menghubungkan perkebunan sawit dengan kerusakan lingkungan," seperti dilansir dalam laporan PASPI Monitor.

Bagi lingkungan, kehadiran perkebunan kelapa sawit mampu menyerap karbondioksida (CO2) sekitar 163 ton/ha/tahun. Dengan luas lahan yang dimiliki Indonesia yakni 16,381 juta hektare, perkebunan sawit dapat menyerap CO2 hingga mencapai 2,67 miliar ton/tahun.

Tidak hanya itu, kelapa sawit juga menyediakan konservasi tanah dan air berupa biopori alami dalam sistem perakarannya. Kelapa sawit juga mampu menghasilkan berbagai produk turunan yang ramah lingkungan serta energi terbarukan seperti biodiesel, biopremium, bioplastik, dan biogas. Perlu diingat, minyak sawit merupakan satu-satunya jenis minyak nabati di dunia yang memiliki tata kelola dan sertifikasi berkelanjutan (ISPO dan RSPO).

"Industri sawit di Indonesia yang secara historis telah berlangsung lintas generasi sejak tahun 1911 dan menjadi bagian reboisasi lahan terlantar bekas illegal logging, merupakan contoh pertanian berkelanjutan yang sejalan dengan platform SDGs,” seperti dilansir dalam laporan PASPI Monitor.   

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: