Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Perempuan untuk Percepat Pencapaian SDGs

Peran Perempuan untuk Percepat Pencapaian SDGs Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesetaraan gender merupakan bagian integral dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Namun, pandemi Covid-19 membawa tantangan tersendiri dalam rangka mempercepat kemajuan menuju SDGs.

Chairman Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Sihol Aritonang, mengatakan langkah-langkah untuk mengembangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun ini upaya untuk mendorong kesetaraan gender terus dilakukan di tengah tantangan pandemi Covid-19.

"Kaum perempuan sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan kita. Pada tataran bisnis, terlihat juga semakin pentingnya peran perempuan," ucap Sihol dalam pembukaan webinar bertajuk The Role of Woman in Protecting the Earth yang digelar secara virutal, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga: Guru Besar IPB University: Kelapa Sawit Potensial dalam Implementasi SDGs

Lebih lanjut, ia memaparkan studi yang dilakukan oleh McKinsey bahwa kinerja perusahaan di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia pada tahun 2019 yang memiliki gender diversity tinggi pada tim eksekutifnya memiliki peluang 25% lebih besar untuk mencapai profitabilitas di atas rata-rata dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki gender diversity rendah.

Studi lain pada tahun 2018 silam menyimpulkan bahwa bila berhasil meningkatkan gender equality maka negara Indonesia berpotensi untuk mendapatkan kenaikan GDP sebesar 9% lebih tinggi dibanding skenario business as usual. Harvard Business Review juga mengangkat studi Zenger dan Folkman yang menyimpulkan bahwa dibanding pria, perempuan unggul dalam hal mengambil inisiatif, daya juang, pengembangan diri dan pengembangan orang lain, memotivasi orang lain, serta mendorong perubahan.

"Keunggulan skills perempuan pula yang kita perlukan untuk melindungi bumi, khususnya dalam masa pandemi Covid-19 seiring komitmen dunia bisnis untuk recover and build back better. Untuk itu, saya mengundang kita semua sahabat pembangunan untuk saling berbagi gagasan, semangat, harapan, dan dukungan semua pihak untuk menjaga komitmen dan aksi bersama mewujudkan SDGs di Indonesia," ucapnya.

Ia menjelaskan ada beberapa contoh sektor swasta (private sector) yang berperan aktif untuk ambil bagian dalam pemberdayaan perempuan melalui kegiatan-kegiatan bermanfaat baik secara ekonomi sekaligus berdampak positif untuk merawat kelestarian lingkungan.

"Misalnya PT Mondelez Indonesia mengembangkan Program Cocoa Life dengan memberdayakan perempuan selain petani laki-laki dan orang muda di sekitar komoditas perkebunan coklat. Sebelum akhir 2018, lebih dari 26.000 perempuan berpartisipasi dalam pelatihan peningkatan keterampilan dan terbentuk 115 kelompok usaha perempuan berskala kecil," paparnya.

Selain itu, Sihol mencontohkan PT Cargill Indonesia yang sukses mengembangkan Program (PROSPER) guna meningkatkan ketahanan pangan dan gizi serta ketahanan terhadap perubahan iklim melalui pelatihan dan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi yang sehat.

"Program (PROSPER) ini telah melatih 2.150 perempuan dalam mendukung ketersediaan air bersih dan sanitasi sehat," sebutnya.

Sementara itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan persoalan kesetaraan gender di Indonesia bukan persoalan yang besar sekali. Hal ini dibuktikan dengan peran wanita yang diberikan kesempatan dan dipercaya untuk menduduki posisi-posisi penting.

"Jadi semestinya tidak ada keraguan perempuan mampu meraih sesuatu," tegasnya.

Namun demikian, Susi Pudjiastuti mendorong kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan secara regulasi kepada kaum perempuan. Tidak hanya itu, ia mendorong pemerintah untuk juga memberikan bantuan materi, fasilitas, dan juga alat yang diperlukan wanita agar bisa terus berjuang.

"Misalnya membuka forum untuk terus mengampayenkan perlindungan," kata Susi.

Adapun, Deputy Director Corporate Communications, APRIL Group, Anita Bernardus, mengamini pernyataan Susi Pudjiastuti. Ia mengatakan bahwa sudah banyak perempuan yang diberi kesempatan emas menduduki jabatan-jabatan strategis di perusahaan tempatnya bekerja.

Tercatat, Grup APRIL juga memiliki program pemberdayaan perempuan yang salah satunya dengan mendirikan Rumah Batik Andalan di mana APRIL memberdayakan lebih dari 70 ibu rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan lewat membatik.

Selain itu, APRIL mendorong kegiatan one village one commodity (OVOC) sejak 2014 dengan memberikan pelatihan pertanian yang berkelanjutan untuk komunitas sekitar wilayah operasional yang di antaranya adalah petani wanita.

"Di APRIL, partisipasi wanita dilakukan semua level internal dan supply chain kami. Kami juga mendorong berbagai program komunitas yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan sejalan dengan tujuan sustainable development goals," pungkas Anita Bernardus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: