Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tengku Zul Ngaku Ngeri Dengar Berita Oknum Polisi: Perlu Dibenahi...

Tengku Zul Ngaku Ngeri Dengar Berita Oknum Polisi: Perlu Dibenahi... Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri membentuk tim khusus untuk menganani dugaan keterlibatan anggota kepolisian terkait penjualan senjata ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Seperti diketahui, dua personel kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan Polres Pulau Lease ditangkap dalam kasus ini. Tim yang dibentuk Propam Polri bertugas untuk memdampingi Propam Maluku dalam penyelidikan kasus ini.

Baca Juga: Tengku Zul Ngaku Sekarang Rumahnya Nggak Kebanjiran, Beda Saat Ahok Berkuasa

Berbagai pihak angkat bicara mengenai kasus ini. Salah satunya, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain yang menilai ngeri mendengar kabar tentang kasus-kasus yang melibatkan oknum polisi.

Tidak hanya mengomentari kasus ini, pria yang biasa disapa Ustaz Tengku Zul ini juga menyoroti kasus narkoba Kapolsek Astanaanyar beserta anak buahnya yang ditangkap karena terlibat kasus narkoba.

"Ngeri mendengar kabar tentang oknum polisi akhir akhir ini. Ada yang jual senjata ke pemberontak. Ada yang pesta sabu serombongan dari Komandan berikut anak buahnya, dll. Perlu dibenahi...!" kata Tengku Zulkarnain di lini masa akun Twitternya, @ustadtengkuzul, Selasa (23/2/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Maluku menangkap sejumlah orang yang menjual senjata api ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Dua di antara para pelaku diduga anggota polisi.

Menurut Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Polda Papua Barat serta Polres Bintuni terkait penangkapan seorang tersangka yang membawa senjata api (senpi) dan amunisi dari Kota Ambon.

"Dari hasil pengembangan pemeriksaan terhadap pelaku yang ditahan di Polres Bintuni, mengaku kalau senpi dan amunisi tersebut dibeli dari Ambon," kata Kabid Humas, Minggu (21/2/2021).

Berdasarkan informasi tersebut, Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri memerintahkan Kapolresta Ambon dengan didukung oleh Polda Maluku melalukan koordinasi dengan Polres Bintuni dan Polda Papua Barat.

"Selain itu, juga telah dilakukan penyelidikan di Ambon dan hasilnya telah dilakukan penangkapan terhadap beberapa orang," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: