Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Curhat: Tahun Ini Penuh Tekanan

Sri Mulyani Curhat: Tahun Ini Penuh Tekanan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melantik Ayu Sukorini sebagai Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menggantikan Basuki Purwadi yang diangkat sebagai Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara.

Selain itu, Menkeu juga melantik Dwi Larso sebagai Direktur Beasiswa dan Wisnu Sardjono Soenarso sebagai Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Pelantikan kali ini yang merupakan promosi dan mutasi di lingkungan BKF dan LPDP ini dilakukan melalui video conference tanpa mengurangi good governance.

Menkeu dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini adalah tahun yang sangat berbeda. Tanpa aba-aba semua dituntut untuk segera beradaptasi dengan cara kerja baru yang penuh tekanan dan harus mampu menavigasikan begitu banyak beban pekerjaan dengan lincah tanpa henti.

Baca Juga: Misbakhun ke Sri Mulyani: Menteri Gagal, Jangan Seenaknya Ubah Postur APBN!

"Tidak ada banyak waktu untuk beristirahat karena harus sigap mengambil langkah-langkah penanganan pandemi dari sisi ekonomi dengan cepat untuk menjaga kehidupan masyarakat agar tidak semakin terpuruk," ujarnya.

Menkeu menyampaikan pesan kepada Sekretaris BKF bahwa saat ini BKF memimpin penyusunan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). BKF sebagai sebuah organisasi perlu diperkuat lagi untuk mendorong pengambilan kebijakan yang efektif dan efisien.

"Pemetaan, pendayagunaan, dan pengembangan SDM di BKF agar dilakukan secara lebih terencana dan terukur. Dari sisi infrastruktur, pendukung perlu diperhatikan, baik yang tangible seperti manajemen pengetahuan, dan sistem informasi, maupun intangible seperti pengelolaan hubungan dengan para pemangku kepentingan, masyarakat umum, dan termasuk media," jelas Menkeu.

Dalam pelantikan tersebut, Menkeu juga menyampaikan kepada Direktur Beasiswa dan Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi bahwa perlu untuk terus menerus melakukan investasi dan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Dana abadi yang dikelola LPDP saat ini semakin besar mencapai lebih dari Rp51 triliun. Besarnya dana ini harus bisa menjadi sebuah jembatan untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia hari ini dan di masa-masa depan. Setiap rupiah yang dikelola dan dikeluarkan harus memberikan manfaat seluas-luasnya.

"Di masa pandemi, salah satu bidang yang terdampak adalah pendidikan. Para pelajar dan mahasiswa belajar dari rumah. LPDP sebagai pemberi beasiswa, diminta untuk memastikan para awardee yang tersebar di banyak negara agar tetap memberikan kontribusi optimal dalam proses belajar," paparnya.

Menkeu juga mengingatkan supaya para awardee, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, selalu terpantau kesehatan dan pembelajarannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: