Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituduh Mata-Matai China Lewat Tesla, Elon Musk Bilang Gini

Dituduh Mata-Matai China Lewat Tesla, Elon Musk Bilang Gini Kredit Foto: REUTERS/Aly Song
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos Tesla menyebut perusahaannya akan ditutup jika mobilnya dimanfaatkan untuk memata-matai, Sabtu (20/3/2021). Apa maksudnya?

Komentar tersebut merupakan tanggapan Musk terhadap pernyataan militer China yang melarang Tesla dan fasilitasnya.

"Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan ditutup," kata Musk di China Development Forum atau pertemuan bisnis tingkat tinggi diselenggarakan oleh sebuah yayasan di bawah Dewan Negara.

Baca Juga: Ikutan Bos Twitter, Elon Musk Jual Tweet-nya Langsung Ditawar Rp16 Miliar!

Baca Juga: Erick Thohir Buka Suara Soal Kepemilikan Saham di Persis Solo

Musk mendesak rasa saling percaya yang lebih besar antara Beijing dan Washington terbesar di dunia. Dia sedang mengadakan panel diskusi dengan Xue Qikun, fisikawan kuantum China yang mengepalai Southern University of Science and Technology.

Sehari sebelumnya, sumber mengatakan kepada Reuters, militer China telah melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya. Pelarangan itu dengan alasan masalah keamanan atas kamera yang dipasang pada kendaraan.

Pembatasan itu muncul ketika para diplomat top China dan Amerika Serikat (AS) mengadakan pertemuan di Alaska. Pertemuan itu menjadi interaksi tatap muka pertama sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari.

China menjadi pasar mobil terbesar di dunia dan medan pertempuran utama untuk kendaraan listrik (EV). Tesla menjual 147.445 kendaraan tahun lalu, 30 persen dari total globalnya. Namun, perusahan tersebut menghadapi lebih banyak persaingan tahun ini dari rival domestik, Nio Inc hingga Geely.

Musk telah membuat beberapa penampilan terkenal di China, ketika Tesla membuat serta menjual EV. Pada 2019, dia membahas Mars dan kecerdasan buatan dengan pendiri Alibaba, Jack Ma.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: