Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Kepadatan KRL, Perum PPD Tambah Armada Bus Gratis

Kurangi Kepadatan KRL, Perum PPD Tambah Armada Bus Gratis Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membuat kebijakan untuk mengerahkan armada bus gratis di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Untuk kebijakan ini,  Perum PPD dilibatkan sejak Mei 2020 lalu.

Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, mengatakan bahwa pengadaan bus dilakukan guna menanggulangi kepadatan antrean di stasiun, saat pandemi Covid-19 masih mewabah.

Baca Juga: Dear Pesepeda, Ini Daftar Aturan yang Bakal Diberlakukan Kemenhub

"Sebagai operator pelat merah dengan wilayah operasional Jabodetabek, Perum PPD berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19, sekaligus upaya penguraian kepadatan penumpang KRL (kereta rel listrik) yang mencapai jumlah tertingginya setiap hari Senin," kata Pande kepada wartawan, Minggu, 19 Juli 2020.

Pengadaan bus bagi masyarakat yang biasa dilakukan setiap Senin dan Jumat tersebut, akan ditambah mulai Senin, 20 Juli 2020. Untuk penambahan ini, Perum PPD menyediakan sekitar 65 armada bus.

"Kami menyediakan 50 bus tambahan yang stand by di Stasiun Bogor. Bus tersebut akan menuju Stasiun Tebet, Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Juanda," ujarnya. 

Baca Juga: BUMN-BUMN RI Mau Tembus Dunia, Erick Minta Tolong Retno Marsudi

Tak hanya di Stasiun Bogor, bus PPD juga akan beroperasi di Stasiun Cikarang, Bekasi. Sebanyak 15 bus akan disediakan untuk mengantarkan penumpang menuju Stasiun Sudirman dan Manggarai.

"Bus bantuan ini dinilai efektif untuk mengurai kepadatan penumpang di KRL. Antrean penumpang dapat dikendalikan hanya dengan mengantre selama 10-20 menit saja yang semula penumpang harus menunggu hingga 2 jam untuk bisa menaiki KRL," kata Pande.

Pengoperasian bus gratis dilakukan dengan menerapkan prosedur penanggulangan Covid-19. Selain pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer, kapasitas bus maksimal hanya bisa ditumpangi sebanyak 70 persen.

Baca Juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Hanya yang Sehat yang Boleh ke Kantor!

"Peranan PPD sebagai stabilisator menjadi amanah terbesar kami, dan dalam menjaga amanah tersebut kami tidak main-main, mulai dari sterilisasi armada, kesiapan dan kesehatan pramudi hingga kordinasi dan pengawasan di lapangan," ujar Pande.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan harapannya, agar bus bantuan ini dapat menjadi program berkelanjutan. Sehingga ke depannya transportasi lebih lancar dan mampu mengurai kepadatan.

"Tadi juga sudah ada pembicaraan dengan Kepala BPTJ, sudah disebar juga angket untuk mengetahui respons dari penumpang kereta apabila ada angkutan alternatif bus tetapi berbayar. Kita jajaki itu," ujarnya. 

Bima menambahkan, "Tidak mungkin seperti ini terus. Kita sedang membicarakan, menyiapkan skenario moda transportasi bus yang bisa menjadi permanen."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: