Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Agen46 BNI, UMKM Ini Sukses Bertahan dari Gempuran Pandemi Covid-19

Berkat Agen46 BNI, UMKM Ini Sukses Bertahan dari Gempuran Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warung kecil dengan tumpukan barang dagangan berserakan, menjuntai dari langit – langit hingga menyebar di lantai, penerangan seadanya, bahkan untuk mencari penjual pun kadang sulit, karena tersembunyi di sudut yang tak terlihat.

Itulah keadaan Toko Merah milik Pak Slamet, 16 tahun lalu di Perumahan Pondok Surya Mandala, Bekasi, Jawa Barat. Kondisi warung berukuran 2 x 3 meter itu hampir sama dengan warung – warung pada umumnya saat itu.

Kini, Toko Merah menjelma menjadi sebuah toko modern yang membuat bangga pria kelahiran Karanganyar, Solo, Jawa Tengah ini. Butuh setidaknya 4 tahun bagi Slamet untuk merubah warung kecilnya menjadi sebuah toko.

Transformasi warung menjadi toko merupakan buah dari kombinasi sikap positif seorang Slamet dimasa awal usahanya, mulai dari sikap berani keluar dari zona nyaman, terbuka pada perubahan, rajin menggali ilmu baru, dan keinginan kuat untuk maju.

Baca Juga: Bank BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 6% di 2021

Usaha warung mulai dijalankan Slamet bersama istrinya sejak tahun 2005. Waktu itu modal awalnya adalah Rp 1,5 juta. Pada hari pertama berjualan, omzet jualannya mencapai Rp 200.000.

“Itu besar sekali, bandingkan dengan modalnya. Saya sangat bersyukur, baru buka sudah dapat Rp 200.000. Waktu itu, warga di sekitar warung menyebutkan dengan Warung Merah karena dicat merah. Setahun kemudian dari laba yang ada, kami tambah stok barang,” ujarnya dalam acara Webinar Media Virtual Tour 2021, bersama Jakarta Editor Media Forum (JEMF), Kamis (11/2/2021).

Tahun 2009, warung kecil itu bertransformasi menjadi sebuah toko, dan nama pun berubah menjadi Toko Merah dengan dukungan pendanaan dari BNI. Toko Merah ini bangunannya diperluas dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI senilai Rp 400 juta. Namun, tiba – tiba pandemi Covid – 19 pun menyerang, jumlah pembeli yang datang ke toko pun berkurang, transaksi menurun, pendapatan pun kena imbasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: