Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komite Antimonopoli: Pembelian Instagram Itu Bentuk Monopoli Facebook

Komite Antimonopoli: Pembelian Instagram Itu Bentuk Monopoli Facebook Kredit Foto: Unsplash/Neonbrand
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komite Antimonopoli Kehakiman DPR Amerika Serikat (AS) resmi mendakwa Facebook melakukan monopoli dengan mengakuisisi jejaring sosial lain beberapa kali.

Menurut laporan yang Warta Ekonomi himpun dari CNBC Internasional, Rabu (7/10/2020), Facebook telah mempertahankan posisinya di sektor media sosial dengan mengakuisisi, menyalin, atau membunuh pesaingnya.

“Kongres dapat memaksa Facebook memisahkan layanan Instagram dan WhatsApp secara operasional,” begitu bunyi laporan dari Staf Mayoritas Demokrat.

Baca Juga: Sebut Flu Lebih Bahaya dari Corona, Donald Trump Kena Sidak Twitter dan Facebook

Baca Juga: Tips Bisnis Startup: Jangan Kurangi Biaya Pemasaran di Tengah Pandemi, Lakukan 3 Hal Ini!

Laporan itu juga menyarankan Kongres mempertimbangkan akuisisi oleh perusahaan teknologi besar (Facebook, Amazon, Google, dkk) guna mencegah monopoli; kecuali, jika perusahaan bisa membuktikan kalau akuisisi akan menguntungkan publik.

Secara khusus, laporan itu mencatat, “Facebook menopang monopoli dengan mengidentifikasi pesaing yang berpotensi menimbulkan ancaman, lalu mengakuisisi, menyalin, atau membunuh mereka.”

Lebih lanjut, Komite Antimonopoli mencontohkan kasus pembelian Instagram senilai 1 miliar dolar AS pada 2012 sebagai bentuk monopoli yang mereka maksud.

Di sisi lain, menurut laporan itu, Zuckerberg menyebut kalau yang Facebook beli dalam akuisisi adalah waktu. “Bahkan jika beberapa pesaing baru muncul, membeli Instagram sekarang akan memberi kita waktu satu tahun atau lebih untuk mengintegrasikan dinamikanya, sebelum siapapun dapat mendekati skala mereka lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Facebook menyebut akuisisi sebagai cara Facebook berinovasi dalam teknologi baru bagi para penggunanya.

Ia berujar, “Instagram dan WhatsApp telah mencapai puncak kesuksesan baru karena Facebook telah menginvestasikan miliaran dolar dalam bisnis itu. Lanskap yang begitu kompetitif berlangsung saat akuisisi dan saat ini. Regulator meninjau tiap kesepakatan secara menyeluruh dan tidak menemukan alasan untuk menghentikannya saat itu.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: