Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

37 Juta Warga +62 Bergantung pada Duet Sandi-Budi Sadikin

37 Juta Warga +62 Bergantung pada Duet Sandi-Budi Sadikin Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mencatat, bisnis 37 juta warga Indonesia bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Rinciannya, 12,7 juta di bidang pariwisata dan 18 juta di bidang ekonomi kreatif.

"Ada 30 juta rakyat Indonesia bergantung di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 12,7 juta di sektor pariwisata dan 18 juta lebih di sektor ekonomi kreatif," ujar Sandi melalui akun sosial media @sandiuni dikutip Sabtu (2/1/2021).

Sepanjang pandemi Covid-19 di Tanah Air, pariwisata menjadi sektor bisnis yang secara signifikan paling terdampak karena adanya pembatasan aktivitas atau pergerakan masyarakat. Meski begitu, upaya stimulus dan pemulihan terus dilakukan pemerintah di masa era normal baru (new normal).

Baca Juga: Teten: Ada 2 Juta UMKM Masuk Digital selama Pandemi

Bahkan, Sandi mengatakan, awal 2021 menjadi momentum untuk memulihkan sektor pariwisata. Dia pun menyebut pemulihan sektor ini tak harus menunggu vaksin Covid-19 tersedia, karena penerapan protokol kesehatan secara ketat diyakini mampu mendorong geliat bisnis tersebut.

Realisasinya, Sandi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melakukan konsolidasi guna membahas evaluasi dan pengetatan kembali protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata.

Pendiri Oke Oce pun optimis, bila kolaborasi dan kerja sama yang baik antara Kemenparekraf dan Kemenkes diharapkan dapat segera membangkitkan geliat industri pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2021, sehingga lapangan pekerjaan yang sempat hilang dapat kembali terbuka bagi masyarakat.

"Sore ini (Jumat) saya baru saja bertemu dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Bersinergi, karena kunci percepatan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional terletak pada penerapan protokol kesehatan," tulis dia.

Menurunnya, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di dalam negeri memang memberikan dampak buruk bagi industri pariwisata. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Agustus 2020 jumlah kunjungan wisman sebesar 165.000 orang. Jumlah ini memang meningkat 4,45 persen dari Juli tahun lalu sebesar 157.900 kunjungan.

Meski begitu, jumlah kunjungan yang meningkat bukanlah kunjungan wisman dalam rangka berwisata, tetapi lebih ke kunjungan bisnis, seperti bekerja, bertugas, maupun ada misi tertentu. Sementara itu, secara kumulatif dari Januari-Oktober 2020, angka kunjungan wisman mencapai 3.718.221. Angka ini turun 72,35% dibandingkan dengan periode yang sama 2019 yang mencapai 13.449.106 turis.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: