Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Sabun Eukaliptus: Ubah Krisis Jadi Peluang Bisnis di Tengah Pandemi

Bisnis Sabun Eukaliptus: Ubah Krisis Jadi Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Kredit Foto: APRIL Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 37 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terkena dampak serius akibat pandemi Covid-19 berdasarkan data terkini Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM). Di balik situasi ini, masih ada UMKM yang mampu bertahan bahkan memanfaatkan momentum untuk berinovasi hingga mendulang untung.

Salah satunya adalah CV Euca Mitra Andalan, UMKM yang mengembangkan bisnis sabun eukaliptus di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Secara ilmiah, daun eukaliptus diyakini memiliki sifat antibakteri yang baik untuk melawan kuman. Karena keunggulan inilah, permintaan sabun yang diinisasi oleh Rizal, warga asli Pelalawan ini melonjak dan semakin naik daun di tengah pandemi.

Mendapatkan pelatihan dari Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit usaha Grup APRIL pada Juli 2019 lalu menjadi modal utama Rizal untuk mengembangkan bisnis sabun ini secara intensif. "Pembuatan sabun berbahan alami ini hal baru bagi saya. Setelah melalui berbagai uji coba, saya akhirnya memantapkan diri untuk jadi pelaku UMKM," cerita Rizal.

Sejak Oktober 2019, Euca Mitra Andalan mulai memproduksi bermacam jenis produk; dari sabun mandi, cuci tangan, cuci piring, pembersih lantai, sampai penyanitasi tangan. "Tak disangka, ketika pandemi Covid-19 melanda, diikuti dengan anjuran mencuci tangan serta kebersihan menggunakan sabun atau hand sanitizer, bisnis saya meningkat pesat," ujarnya.

Hingga Mei 2020, omzet penjualan UMKM ini meroket 1.400% dari angka Rp2 jutaan saat awal produksi. Bahkan, kini usaha tersebut memiliki reseller di berbagai kota. Menurutnya, perkembangan bisnisnya di tengah pandemi terjadi bukan hanya karena promosi mulut ke mulut saja, melainkan juga berkat penjualan di saluran daring (online) dan bantuan modal yang ia terima dari Community Development RAPP.

"Karena produk saya juga dijual di Toko Andalan, aplikasi e-commerce yang dibuat oleh Community Development RAPP untuk membantu pemasaran produk mitra binaan," jelasnya.

Community Development RAPP turut membantu memasarkan produk sabun tangan dan hand sanitizer produksi CV Mitra Riau Andalan lewat Toko Andalan. RAPP juga siap memperluas penerima manfaat agar bisa membantu perekonomian masyarakat Pangkalan Kerinci lain, seperti Rizal.

Lebih lanjut, Rizal mengaku tetap menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan pasar. Namun, ia percaya konsistensi jadi hal penting ketika menjalankan usaha. Rizal juga mengaku akan terus mencari formula baru untuk memperluas bisnis ini.

Binahidra Logiardi, Manajer Departemen Community Development RAPP, mengatakan Grup APRIL memiliki prinsip Tumbuh Kembang Bersama Masyarakat. Artinya, berkembangnya perusahaan juga diikuti dengan perkembangan masyarakat yang ada di sekitar daerah operasional.

"APRIL rutin melakukan pembinaan kepada mitra agar terus berkembang dengan memberikan bantuan sarana produksi, pelatihan, perizinan, pemasaran, monitoring, dan evaluasi sekaligus memberikan konsultasi dan bimbingan ketika mereka menemukan kesulitan, khususnya selama pandemi Covid-19," pungkas Binahidra.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: