Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Bukalapak, Bursa Bongkar Masih Ada 25 Perusahaan Antre untuk Jual Saham ke Masyarakat

Setelah Bukalapak, Bursa Bongkar Masih Ada 25 Perusahaan Antre untuk Jual Saham ke Masyarakat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa hingga saat ini sudah ada sebanyak 25 perusahaan yang berencana untuk menggalang dana dari publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial publlic offering (IPO) setelah Bukalapak. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya menuturkan bila dilihat berdasarkan klasifikasi aset perusahaan ada sebanyak 4 Perusahaan aset skala kecil (aset sampai dengan Rp50 Miliar), 7 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar) dan 14 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar).

"Di pipeline saham Bursa masih terdapat 25 perusahaan yang didominasi oleh perusahaan dengan skala menengah dan besar," ungkapnya, di Jakarta, Rabu 928/7/2021).

Baca Juga: Sama-sama Lagi Dipelototin Bursa, Tapi Nasib Saham YELO serta BGTG Bak Langit dan Bumi

Sementara itu jika dilihat dari sisi sektornya ada 6 perusahaan sektor Consumer Cyclicals, 5 perusahaan di sektor Industrial, 3 perusahaan di sektor Consumer Non Cyclicals. Dan untuk sektor Technology, Transportation & Logistic, Healthcare, Energy, dan Financials, masing masing ada 2 perusahaan, sisanya adalah sektor Basic Materials sebanyak 1 perusahaan.

Sementara itu, sampai dengan tanggal 28 Juli 2021, Bursa mencatat bila total dana yang terhimpun dari IPO saham telah mencapai sebesar Rp7,66 triliun. Jumlah tersebut meningkat 99,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,84 triliun.

Baca Juga: Catat! Ini Kriteria Saham-saham Masuk dalam Kategori Pemantauan Khusus Bursa

Adapun, untuk penerbitan Obligasi dan Sukuk sampai saat ini sudah terdapat 31 emisi yang akan diterbitkan oleh 24 perusahaan.

Ditinjau dari sektornya, 24 perusahaan yang berada dalam pipeline Obligasi dan Sukuk tersebut terdiri dari 11 perusahaan sektor Financials, sektor Infrastructures ada 6 perusahaan, sektor Basic Materials ada 3 perusahaan.

Sedangkan untuk sektor Properties & Real Estate ada 2 perusahaan dan sisanya sektor Energy dan Consumer Non Cyclicals masing-masing perusahaan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: