Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren! 2,3 Juta Masyarakat Rasakan Manfaat Program TJSL Perusahaan

Keren! 2,3 Juta Masyarakat Rasakan Manfaat Program TJSL Perusahaan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) mengapresiasi kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Setidaknya sebanyak 2,3 juta masyarakat telah merasakan manfaat dari program CSR tersebut.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK, Sigit Reliantoro menceritakan, pada dasarnya kegiatan CSR mengacu pada ISO 26000 di mana terdapat 7 aspek CSR salah satunya adalah pengembangan masyarakat atau Community Development.

Namun pada 2013, pihaknya melakukan perubahan mendasar dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper)  yang dulunya ditujukan mendorong ketaatan perusahaan terhadap ketentuan peraturan menjadi bagaimana perusahaan ikut berpartisipasi terhadap isu global seperti pembangunan berkelanjutan. Dan Kementerian LHK memilih Proper menggunakan pendekatan Community Development. Baca Juga: Greenpeace Minta KLHK Buka Roadmap Pengurangan Sampah Galon Sekali Pakai

"Hasilnya, terjadi penurunan jenis kegiatan yang bersifat charity secara tajam dari 36% di tahun 2012 menjadi 5,99% di tahun 2015. Program yang berorientasi pemberdayaan semakin menjadi pilihan perusahaan. Sampai pertengahan tahun 2015, prosentasenya mencapai 72,98%," ujarnya dalam acara Indonesia TJSL Award 2021 bertajuk tema Shaping Responsible Businesses Towards Sustainable Development yang digelar Warta Ekonomi di Jakarta, kemarin.

Namun, pada tahun yang sama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengesahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global.

"Kriteria penilaian kontribusi perusahaan terhadap pencapaian SDGs. Hasilnya adalah dari 437 Industri calon kandidat hijau, terdapat 8474 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs, dengan kontribusi setara Rp 38,9 Triliun," ucap dia.

Lebih lanjut, pada tahun 2020 ketika terjadi pandemi Covid-19, Kementerian LHK mendorong perusahaan untuk menciptakan program CSR yang inovatif dan otentik untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen dan public dimasa pandemi.

"Hasil evaluasi menunjukkan potensi dunia usaha Indonesia untuk membangun kembali tata kehidupan “new normnal" sangat besar. Sebanyak 172 perusahaan yang melaporkan keterlibatannya dalam penanganan bencana, dengan total anggaran yang diakumulasikan selama tahun 2019-2020 mencapai Rp346 miliar. Masyarakat yang menikmati secara langsung sumbangsih dunia usaha ini mencapai 2,3 juta jiwa," papar Sigit. Baca Juga: Kabar Baik! Ahli Menyebut Covid-19 Akan…

Yang menarik lanjut dia, ternyata program kebencanaan perusahaan juga dilakukan untuk mengantisipasi kebencanaan yang lebih besar tidak hanya di lingkungan perusahaan tapi lebih luas lagi ke regional.

"Ini pula yang terus kita dorong karena pada 2021 Majelis Umum PBB menyatakan dekade ini (2021-2030) adalah dekade restorasi ekosistem dengan alasan bahwa ini fase kritikal karena suhu permukaan bumi sudah mencapai hampir 1,5 derajat celcius kenaikannya. Kalau tidak ada upaya nyata restorasi maka diperkirakan pada 2050 (kenaikan suhu bumi) sudah mencapai 2 derajat celcius," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi kementerian PPN/ Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan, program TJSL BUMN sangat selaras dengan program Bappenas untuk terus mendorong dan mengarusutamakan prinsip-prinsip SDGs. 

Menurutnya, program SDGs ini bisa diarusutamakan pada proses bisnis tidak hanya pada program CSR, misalnya perusahaan menggunakan teknologi ramah lingkungan, mmberikan kesempatan yang sama pada perempuan dan laki-laki, dan sebagainya.

"SDGs memberikan perusahaan lebih kompetitif karena ke depan produk-produk SDGs akan lebih dicari oleh pasar dibandingkan dengan produk-produk konvensional. Kami apresiasi program TJSL lebih diarahkan dan berorientasi pada pencapaian SDGs," pungkasnya.

Senada, Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad mengungkapkan, realisasi dari TJSL BUMN sangat terlihat sekali dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Melalui tema "Shaping Responsible Businesses Towards Sustainable Development" Fadel berharap mereka terus menerus berkontribusi pada sustainable development dan makin hari makin tajam.

"Selamat kepada mereka yang terpilih, mereka yang berhasil menunjukkan prestasi yang baik jaga terus. Tantangan kita ke depan makin banyak makin hebat, dan harapan kami saudara-saudaralah yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa," cetus Fadel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: