Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengaku risau menyusul adanya keinginan dari kelompok masyarakat untuk menonton bareng (nobar) film G30S/PKI. Menurutnya, hal tersebut berisiko memunculkan klaster baru Covid-19.
"Siapa yang bisa menjamin di saat nobar, semua penonton yang jumlahnya mencapai ratusan tetap mematuhi protokol kesehatan 3M. Bila ditimang-timang, sepertinya nobar lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya," ujar Rahmad kepada wartawan, Rabu (30/9).
Saat pandemi seperti saat ini, ia paling lantang menyarankan agar kesehatan masyarakat haruslah menjadi prioritas. "Kalau berkerumun itu sangat beresiko tertular Covid-19, lalu mengapa harus melakukan acara nobar? angan sampai kita justru menjemput Covid-19," ujar Rahmad.
Sebaiknya masyarakat menonton film G30S/PKI di rumah masing-masing. Rahmad pun menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan agenda pemutaran film G30S/PKI tersebut.
Imbauan ini disampaikannya karena nobar itu sendiri beresiko menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Agar kasus positif Covid-19 di Indonesia dapat turun signifikan.
"Makanya keselamatan jiwa harus diutamakan. Agama juga kan memerintahkan umat untuk menghidarkan diri kemungkinan penularan virus ini. Jadi lebih baik tidak usah ikut-ikutan nobar," ujar politikus PDIP itu.
Sebelumnya, PDIP sering dikait-kaitkan dengan isu komunisme, bahkan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut politisi PDIP Ribka Tjiptaning mengaku "Aku Bangga jadi anak PKI" dalam buku memoarnya.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: