Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko PMK: Segerakan Terapi Konvalesen, Jangan Tunggu Kritis

Menko PMK: Segerakan Terapi Konvalesen, Jangan Tunggu Kritis Kredit Foto: Shanies Tri Pinasthi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terapi plasma konvalesen diyakini efektif dalam upaya penyembuhan pasien Covid-19. Berdasarkan laporan dari rumah sakit-rumah sakit yang telah melaksanakan terapi plasma konvalesen, efektivitas  terhadap pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang bisa mencapai hampir 100%.

Kendati demikian, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pelaksanaan terapi plasma konvalesen harus tepat sehingga mendapatkan hasil yang efektif.

“Saya meminta kepada petugas kesehatan untuk tidak menunda-nunda pasien Covid-19 mendapatkan plasma. Jangan ditunggu sampai berat baru kemudian diplasma, apalagi sudah kritis,” ujarnya saat memantau langsung kegiatan donor plasma konvalesen di Kantor PLN Kota Surabaya dan UDD PMI Kota Surabaya, Selasa (16/2).

Muhadjir mengungkap apabila kondisi pasien Covid-19 sudah kritis, terlebih sampai melampaui badai sitokin, kemungkinan donor plasma konvalesen menjadi tidak efektif.

“Jadi diupayakan apabila sudah ada gejala sedang harus segera diinfus, dibantu dengan plasma. Insya Allah hasilnya bagus,” tegas Menko PMK.

Muhadjir mengakui pelaksanaan donor plasma konvalesen di berbagai daerah masih menghadapi tantangan. Utamanya, sulitnya mencocokkan golongan darah antara pendonor dengan pasien Covid-19 sebagai penerima donor plasma konvalesen. 

Ia pun mengungkap stok plasma konvalesen secara nasional masih sangat sedikit yaitu hanya 159 kantong dengan berbagai macam jenis golongan darah.

“Stok plasma kita masih sangat kurang. Karena itu, kita sedang kampanye besar-besaran untuk menarik para penyintas agar bersedia mendonorkan plasmanya,” tutur Muhadjir.

Sementara, pasien yang antre untuk mendapatkan donor plasma konvalesen 626 orang dan yang sudah didistribusikan mencapai 17.133 kantong.

“Pengadaan agar diatur lebih baik supaya tidak terjadi keterlambatan. Begitu pun dengan alat yang belum merata, akan kita sebar supaya merata terutama di luar Pulau Jawa,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Shanies Tri Pinasthi
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: