Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HUT Ke-9, OJK Tingkatkan Kontribusi Membangun Sumut

HUT Ke-9, OJK Tingkatkan Kontribusi Membangun Sumut Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah situasi pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara, kinerja perbankan yang terdiri dari Bank Umum dan BPR/BPRS per September 2020 masih dalam kondisi yang stabil dan kondusif. Untuk itu, pada HUT ke 9 tahun 2020 ini, OJK sangat optimis dalam meningkatkan kontribusi pembangunan di Sumut.

Kepala OJK Wilayah Sumbagut, Yusup Ansori mengatakan aset perbankan tumbuh 8,38% secara year-on year (yoy) menjadi sebesar Rp556,94 Triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 11,65% yoy menjadi sebesar Rp505,84 Triliun.  Baca Juga: OJK Apresiasi Semua Pihak Mempromosikan Pasar Modal Syariah

"Penyaluran kredit oleh perbankan tumbuh 1,25% yoy menjadi Rp418,73 Triliun. Selain itu, beberapa rasio keuangan juga relatif terjaga di batas aman seperti rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sumatera Utara sebesar 82,78%, rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 3,29%," katanya, Selasa (17/11/2020).

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Bali, OJK Beri Dukungan Penuh

Untuk program restrukturisasi kredit debitur terdampak Covid-19 di Sumut sendiri, sampai dengan posisi 6 November 2020 sebanyak 448.257 debitur di Sumatera Utara telah mendapatkan persetujuan relaksasi kredit dampak COVID-19 di Sumatera Utara dengan total nominal kredit yang disetujui untuk direskturisasi sebesar Rp 25,55 triliun. 

"Hal ini menunjukkan kebijakan stimulus perekonomian berupa relaksasi restrukturisasi kredit telah dan masih akan terus dilaksanakan oleh industri jasa keuangan, baik bank umum, BPR, maupun perusahaan pembiayaan di wilayah Sumatera Utara," ujarnya.

Sebagian besar realisasi restrukturisasi kredit dilakukan untuk 254.200 debitur UMKM dengan nilai outstanding kredit sebesar Rp14,83 triliun, sedangkan untuk debitur non-UMKM sebanyak 194.057 debitur dengan nilai outstanding kredit Rp10,72 triliun. 

"Realisasi restrukturisasi tersebut akan terus bertambah seiring dengan proses persetujuan restrukturisasi yang akan diakselerasi oleh industri jasa keuangan,"katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: