Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Erick Thohir Diminta Review Aset Pertamina Setelah Kebakaran Kilang Balongan

Menteri BUMN Erick Thohir Diminta Review Aset Pertamina Setelah Kebakaran Kilang Balongan Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ombudsman RI meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir segera meninjau ulang aset-aset PT Pertamina (Persero) yang diduga sudah usang pasca-insiden kebakaran Kilang Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, 29 Maret lalu.

"Menteri BUMN perlu me-review aset-aset Pertamina yang memang sudah tidak layak pakai. Sebelum kejadian berlanjut, saya kira ini penting jadi perhatian pemerintah,” kata anggota Ombudsman, Herry Susanto, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Investigasi Penyebab Kebakaran Kilang Balongan, Pertamina Sewa Ahli Asing

Berdasarkan penelurusan Ombudsman, Kilang Balongan telah tiga kali mengalami kebakaran. Kejadian pertama berlangsung pada Oktober 2007. Dalam insiden itu, api tidak merusak fasilitas produksi milik Pertamina dan hanya sistem pembuangan limbah.

Insiden kedua terjadi pada 4 Januari 2019. Kebakaran terjadi di kawasan kilang minyak pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP. Kemudian insiden ketiga terjadi pada 29 Maret 2021 yang menyebabkan tangki T301G meledak.

Harry menduga kebakaran disebabkan oleh sistem teknologi dan perlengkapan kilang yang sudah usang. Dia pun mensinyalir tidak ada mekanisme mitigasi bencana akibat gagalnya teknologi.

“Alat pertamina harus diremajakan. Jangan merawat barang yang sudah usang yang rentang bocor dan rentan terhadap percikan api. Kami tidak ingin itu terjadi lagi,” kata Harry.

Dalam proses investigasinya, Ombudsman telah meminta keterangan dari pihak Pertamina dan PT Kilang Pertamina Internasional atau KPI sebagai holding perusahaan. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, tangki yang dilaporkan terbakar ialah tangki Pertalite dengan jumlah empat tangki. Jumlah ini setara dengan 7 persen dari tital tangki milik Kilang Balongan sebanyak 71 tangki.

Tangki pertama yang terbakar adalah tangki T301-G yang berisi Pertalite. Kemudian api menyebar ke tangki T301-E, T301-F, dan T301-H. Pertamina, kata Harry, melakukan beberapa upaya, seperti transfer minyak dari tangki G ke F dan D untuk menurunkan level tangki G yang terbakar.

Kemudian, Pertamina menutup valve dan mengisolasi area yang terbakar. Selanjutnya, Pertamina mengaktifkan main fire pump dan valve fire water sprinkler serta memproteksi tangki G dengan water sprinkle. Untuk mencegah dampak lebih luas, Pertamina mengevakuasi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran ke area aman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: