Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Peminat Ikan Hias, KKP Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Cupang

Banjir Peminat Ikan Hias, KKP Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Cupang Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eksistensi ikan hias hingga saat ini masih menjadi tren di kalangan masyarakat. Hal ini karena ikan hias memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi peluang usaha di tengah pandemi Covid-19. Melihat peluang tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar Pelatihan Budi Daya Ikan Cupang di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (28/6/2021).

Diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan, pelatihan yang digelar selama dua hari ini, diikuti sebanyak 100 peserta dari kalangan pembudi daya dan calon pembudi daya. Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Bitung, kegiatan ini dilakukan secara blended learning yang terletak di lima titik dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Majukan Budidaya Lobster, KKP Tindak Tegas Penyelundup Benur

Didampingi oleh para pelatih, dalam kegiatan ini peserta menerima materi tentang cara seleksi induk ikan cupang yang benar, kultur pakan alami dan persiapan media budi daya, pemijahan, pemeliharaan ikan, hingga pengendalian penyakit pada ikan cupang.

Ditemui secara terpisah, Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja mengatakan, ikan hias air tawar memiliki prospek yang cukup potensial jika dikembangkan dengan baik. Hal ini karena komoditas ikan hias dapat diandalkan sebagai komoditas yang laku di pasaran dan komoditas ekspor.

"Banyak jenis ikan hias air tawar Indonesia disukai para kolektor di dalam maupun di luar negeri. Ini adalah hal yang sangat baik dan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama saat pandemi Covid-19 saat ini. Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dalam mengembangkan komoditas ini, baik dalam segi pembenihan maupun pembesaran," ujar Sjarief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/7/2021).

Salah satu jenis ikan hias yang saat ini banyak dilirik para kolektor adalah ikan cupang (Betta fish). Selain memiliki bentuk yang indah dan sirip yang berwarna-warni, ikan ini juga mudah untuk  berkembang biak pada media yang terbatas.

Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Sholtan, menyampaikan, ikan cupang memiliki peminat yang cukup banyak dan harga yang sangat tinggi. Dalam hal ini budi daya, ikan cupang memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai komoditas yang menghasilkan pemasukan di tengah Covid-19.

"Apa yang saya lakukan ini dalam rangka mendapatkan solusi terhadap kondisi saat ini dengan upaya-upaya secara tradisional yang kita lakukan memiliki dampak yang positif dalam rangka mengimbangi kondisi ekonomi masyarakat terutama bagi para pemuda," ucap Azikin.

Prospek usaha budi daya ikan cupang dari tahun ke tahun sangat menjanjikan. Guna meningkatkan produksi ikan cupang yang berkualitas dan bernilai jual tinggi, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilia Pregiwati, mengatakan bahwa dalam melakukan budi daya ikan cupang ini membutuhkan indukan yang unggul agar nantinya mendapatkan hasil yang berkualitas.

"Dari hasil benih yang bagus, nantinya antara induk bisa saling disilangkan dan mendapatkan hasil yang bagus juga sehingga tidak hanya menikmati keindahan ikan cupang saja. Namun, juga dapat memiliki nilai jual yang sangat tinggi, serta dengan potensi ikan hias yang ada, tidak hanya dijual di dalam negeri saja, tetapi juga dapat diekspor," jelas Lilly.

Terlebih Lilly menyampaikan, Indonesia mencatatkan nilai ekspor ikan hias mencapai US$9,2 juta pada kurun waktu Januari-Maret 2021. Capaian ini menjadi yang paling besar dibanding 4 tahun terakhir pada periode yang sama. Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya peran penyuluh dalam melakukan pendampingan kepada pembudi daya guna pengembangan budi daya ikan hias.

Kegiatan pelatihan ini mendapat respons positif dari peserta pelatihan. Menurut Herman, salah satu peserta pelatihan mengatakan, terselenggaranya pelatihan ini memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat memahami proses budi daya ikan cupang yang baik.

"Ini kegiatan yang positif. Kita tahu bahwa ikan cupang adalah jenis ikan hias yang masih banyak peminatnya sehingga dari pelatihan ini kami para pembudi daya bisa memahami proses budi daya. Saya berharap dari pelatihan ini, pembudi daya dapat sukses di bidang ini," ujarnya.

Pada pelatihan ini, diharapkan para pembudi daya dapat merealisasikan ilmu yang didapat dari pelatihan ini sehingga mampu memanfaatkan potensi ikan hias demi menopang perekonomian masyarakat.

Sebagai informasi, dalam kesempatan lain juga digelar Pelatihan Pembenihan Ikan Gabus dengan Menggunakan Ovaprim yang difasilitasi oleh BP3 Medan secara full online. Diikuti sebanyak 440 peserta yang berasal dari 31 provinsi, pelatihan ini digelar bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan gabus dan memenuhi permintaan albumin di pasaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: