Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Baja Ini Nasibnya Berubah Signifikan, Awalnya Tekor Ujung-Ujungnya Cuan!

Perusahaan Baja Ini Nasibnya Berubah Signifikan, Awalnya Tekor Ujung-Ujungnya Cuan! Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan baja PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) mencetak kinerja positif pada awal tahun ini. Hal itu tercermin dari keberhasilan BAJA mengubah kerugian Rp99,38 miliar pada Maret 2020 menjadi keuntungan sebesar Rp42,93 miliar pada Maret 2021.

Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, berbaliknya rugi menjadi laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan BAJA yang meningkat hingga 7,97%. Per Maret 2020, pendapatan BAJA hanya sebesar Rp348,69 miliar dan angkanya bertumbuh menjadi Rp376,49 miliar pada Maret 2021. Baca Juga: Harum Energy Milik Taipan Kiki Barki Habiskan Nyaris Rp500 Miliar untuk Perusahaan Nikel Australia

Kontribusi kenaikan pendapatan BAJA disumbang oleh pihak ketiga, di mana angkanya naik dari Rp341,64 miliar pada awal tahun 2020 menjadi Rp372,31 miliar pada awal tahun 2021. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi mengalami penurunan dari Rp7,05 miliar menjadi Rp4,18 miliar. Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 17 Mei 2021: Ambruk Signifikan, Paling Berdarah-Darah Se-Asia

Selain karena pendapatan yang bertumbuh, BAJA mampu mengantongi laba bersih juga disebabkan oleh beban penjualan yang ditekan dari Rp879,03 juta pada Maret 2020 menjadi Rp813,81 juta pada Maret 2021. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi, di mana angkanya membaik dari Rp4,03 miliar menjadi Rp2,18 miliar. Pada saat yang sama, beban usaha mengalami penurunan dari Rp4,91 miliar pada Maret 2020 menjadi Rp2,99 miliar pada Maret 2021.

Yang lebih signifikan, BAJA mampu menekan kerugian kurs mata uang asing dari awalnya Rp102,08 miliar pada awal 2020 menjadi hanya Rp16,27 miliar pada awal 2021. Sampai dengan Maret 2021, aset BAJA tercatat sebesar Rp796,96 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi dari aset BAJA pada Maret 2020 lalu yang hanya Rp760,43 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: