Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segera 'Turun Panggung', Pengamat Pertanyakan Warisan Anies Baswedan

Segera 'Turun Panggung', Pengamat Pertanyakan Warisan Anies Baswedan Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Wempy Hadir blak-blakan menyoroti masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan berakhir pada 2022. Wempy Hadir menilai, berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menurunkan pengaruhnya di pentas politik.

"Artinya, berkurang juga ruang bagi Pak Anies untuk berinteraksi dengan warga DKI Jakarta karena dia tidak lagi mengendalikan pemerintahan," jelas Wempy Hadir kepada GenPI.co, Sabtu (19/6).

Baca Juga: Kondisi Sedang Gawat Begini Eh Malah Buat Bingung Masyarakat, Anies Auto Kena Semprot Deh

Menurut Wempy Hadir, satu tahun yang tersisa bagi Anies Baswedan harus dimanfaatkan dengan baik agar bisa mempunyai warisan di DKI Jakarta. "Warisan tersebut akan menjadi kredit poin bagi Pak Anies agar bisa mendapatkan dukungan dari publik," kata Wempy Hadir.

Wempy Hadir menilai, sejauh ini belum ada warisan yang monumental dari Anies Baswedan dalam jangka waktu tiga tahun memimpin Jakarta. "Memang ada perubahan yang kelihatan. Seperti penataan trotoar yang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya," ungkapnya.

Namun, Anies Baswedan belum memiliki warisan yang monumental untuk diingat warga DKI Jakarta agar dapat mendulang pemilihnya di Ibu Kota. Tidak hanya itu, menurut Wempy, salah satu indikator keberhasilan seorang kepala daerah adalah sejauh mana implementasi seluruh janji politik terpenuhi.

"Menurut saya, janji politik yang fantastis dari Pak Anies dulu mesti dipertanggungjawabkan kepada publik," jelas Wempy Hadir kepada GenPI.co, Sabtu (19/6). Dengan demikian, menurutnya, publik bisa mengetahui sejauh mana capaian dari program prioritas Anies Baswedan.

"Selain itu, pengelolaan anggaran yang tidak akuntabel seperti kelebihan pembayaran beberapa proyek. Ini sebagai contoh lemahnya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah," bebernya.

Wempy Hadir lantas menilai elektabilitas Anies Baswedan akan makin menurun jika gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki karya monumental dalam pemerintahannya. "Untuk masuk arena Pilpres, setiap calon pasti akan menjelaskan kepada publik seperti apa capaian mereka ketika memimpin sebuah lembaga atau sebagai kepala daerah," ungkap Wempy Hadir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: