Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taji Hilang Sejak Jadi Rakyat Biasa, Fahri Sekarang Cuma Bisa Marah ke Para Pejabat Senayan

Taji Hilang Sejak Jadi Rakyat Biasa, Fahri Sekarang Cuma Bisa Marah ke Para Pejabat Senayan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengaku merasa geregetan terhadap kinerja parlemen saat ini. Menurut dia, para anggota DPR di Gedung Senayan kurang kritis terhadap pemerintah.

Harusnya kata dia, 575 anggota DPR yang mewakili 9 fraksi dan 100 lebih senator, punya suara untuk mewakili rakyat kebanyakan atau minimal konstituen mereka.

"Sebagai rakyat kita harus menuntut 575 anggota @DPR_RI dan 134 anggota @DPDRI untuk bersuara lebih keras. Agar suara2 tak terdengar di lapisan paling bawah terwakili. Mereka punya #HakBertanya, imunitas dan protokoler sebagai hak pribadi selain hak kelembagaan yg tinggi," kata Fahri seperti dikutip lewat cuitan akun Twitter miliknya Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Sekarang Saatnya Fahri Hamzah yang Semprot Mensos Risma, Nyelekit Banget Bos!

Fahri yang juga Wakil Ketua DPR periode sebelumnya menganggap anggota parlemen punya legitimasi kuat. Mereka mandat dan dipilih rakyat. Kemarahan atau kritis kepada pemerintah, kata Fahri, parlemen punya fasilitas, dilindungi hak imunitas terlebih hak pribadi masing - masing.

Baca Juga: Jeritan Hati Fahri Hamzah Tahu FPI Dibubarkan: Kekuasaan Tidak Pernah Bisa Bertahan

"Ada banyak yg ingin saya marah kepada pemerintah ini seperti dulu saat saya di senayan. Saya ingin katakan ada batas cara marah rakyat. Kita sudah limpahkan hak marah kita kepada wakil dlrakyat kita di @DPR_RI dan @DPDRI yg punya segala kebebasan dan fasilitas untuk itu," lanjut cuit mantan Politikus PKS tersebut.

Fahri memang rinci menjelaskan konteks kritik mana yang ingin disampaikan, apakah terkait peristiwa baru-baru ini atau hal yang lainnya. Dalam cuitannya, ia juga melontarkan kalimat “Jangan Takut Kawan” disertai kalimat lanjutan “Jangan Takut dan Sedih, karena Kebenaran itu Sepi”.

"Saya juga demikian.... rakyat harus terus maju ke depan. Karena rakyat itu permanen, membawa suara kebenaran. Pemerintah berganti sepanjang jalan. Selama kita mengusung kebenaran maka kita adalah saudara...cara boleh beda..tapi tujuan tetap sama. Kita mencintai negeri kita," cuit Fahri lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: