Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klaim yang Pertama, Ridwan Kamil Buka-bukaan Soal Kendaraan Dinas Mobil Listrik

Klaim yang Pertama, Ridwan Kamil Buka-bukaan Soal Kendaraan Dinas Mobil Listrik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Pangandaran -

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar secara bertahap akan mengalihkan seluruh kendaraan-kendaraan dinas menjadi mobil listrik. Diketahui sejak pekan pertama Januari 2021, kendaraan operasional kedinasan yang digunakan Gubernur dan Wagub Jabar beralih menggunakan mobil listrik dengan jenis IONIQ Electric dan KONA Electric besutan Hyundai.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), mengatakan bahwa efisiensi biaya menjadi salah satu alasan pihaknya memutuskan untuk mengalihkan kendaraan operasional kedinasan ke mobil listrik. Dengan mobil listrik, Pemda Provinsi Jabar bisa menghemat pengeluaran anggaran biaya BBM hingga satu per limanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Turun Langsung ke Tasikmalaya, Daerah Paling Bandel Terapkan Protokol Kesehatan

"Penghematan biaya dengan mobil listrik luar biasa. Untuk 300 kilometer menggunakan BBM itu bisa Rp300 ribu, tapi kalau dengan kendaraan listrik ini cukup sekitar Rp50 ribuan kalau dikonversi ke biaya," kata Emil usai menghadiri kegiatan soft launching alun-alun Paamprokan, Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (23/1/2021).

"Kalau kita tidak membeli mobil listrik, berarti membelanjakan uang negara lebih mahal. Jadi, saya kira kita berikhtiar berdasarkan teknologi yang ada," tambahnya.

Pemda Provinsi Jabar mengklaim bahwa penggunaan mobil listrik pada kendaraan dinas merupakan yang pertama di Indonesia. "Kami jadi provinsi pertama, pemerintah daerah pertama yang secara resmi mengalihkan kebijakan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," ujarnya.

Selain itu, mobil listrik asal Korea Selatan ini memiliki harga terjangkau, sekitar Rp600 juta per unit serta ramah lingkungan. Diketahui, mobil IONIQ Electric Hyundai mempunyai kapasitas sebesar 38,3 kWh dan KONA Electric sebesar 39,2 kWh.

Menggunakan baterai sebagai sumber energi utama, mobil listrik murni terbebas dari emisi. Berdasarkan perhitungan biaya penggunaan listrik (R2-R3), IONIQ Electric dan KONA Electric masing-masing memiliki efisiensi listrik 0,138 kWh/km dan 0,150 kWh/km serta mampu menempuh jarak 373 km dan 345 km.

Emil sendiri mengaku sudah mencoba atau test drive mobil listrik tersebut saat kunjungan kerja ke Garut di akhir Oktober 2020 silam. "Kalau untuk pengisian daya listrik ini bisa di rumah. Saya sudah coba test drive waktu ke Garut, jadi di Nagreg saat antre tanjakan tidak ada bedanya kendaraan listrik ini dengan yang lain. Yang membedakan hanya dua, tidak pakai bensin dan tidak ada suara," jelasnya.

Dia berharap agar bupati/walikota mulai menganggarkan untuk menghadirkan mobil listrik di lingkungan pemerintahannya. Ia pun mengajak masyarakat turut beralih ke mobil listrik karena lebih ramah lingkungan.

"Jadi dimulai dari sekarang, apalagi mobil listrik sudah tersedia di dealer-dealer. Motor listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik sekarang sudah tersedia," imbuhnya.

Emil menambahkan, dengan berbagai keunggulan itu, Pemda Provinsi Jabar secara bertahap akan mengalihkan seluruh kendaraan-kendaraan dinas menjadi mobil listrik. "Bahkan ke depan, tidak hanya mobil, tetapi sepeda motor operasional kedinasan juga akan beralih ke sepeda motor listrik," tambahnya.

Berkenaan dengan pembangunan Alun-alun Paamprokan, Emil menuturkan bahwa tujuan membangun kawasan ini untuk mendorong ekowisata di Pangandaran. Pembangunan yang bekerja sama dengan PT Pancajaya Makmur Bersama (PMB) ini menelan dana sekitar Rp8 miliar.

"Dengan dibangun kawasan ini, akan membuka akses wisata Pantai Pangandaran di bagian belakang sehingga wisata Pangandaran tidak akan terfokus di pantai Barat saja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: