Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLHK: Laju Deforestasi Turun pada Titik Terendah Sepanjang Sejarah

KLHK: Laju Deforestasi Turun pada Titik Terendah Sepanjang Sejarah Kredit Foto: BBC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK) melaporkan, Indonesia berhasil menurunkan laju deforestasi sebesar 75,03 persen atau berada pada angka 115,46 ribu hektare selama periode tahun 2019-2020. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018–2019 yang tercatat seluas 462,46 ribu hektar.

"Jika dilihat tren deforestasi berdasarkan data sebelumnya, tahun ini pengurangan hutan Indonesia relatif rendah dan cenderung stabil," kata Plt. Direktur Jenderal PKTL, Ruandha Agung Sugardiman, dalam situs KLHK.

Baca Juga: Pemerintah Latih Masyarakat Sekitar Hutan Manfaatkan HHBK

Lebih lanjut Ruanda mengatakan, penurunan laju deforestasi nasional selama masa pandemi Covid-19 sekaligus membantah klaim beberapa pihak tentang peningkatan deforestasi selama tahun 2020. Kondisi ini juga menjadi pembuktian konsistensi Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi deforestasi dari tahun ke tahun.

"Penurunan 75 persen laju deforestasi selama periode 2019–2020 ini merupakan bukti, bukan persepsi. Inilah hasil kerja keras kita bersama hingga laju deforestasi bisa diturunkan pada titik terendah sepanjang sejarah," ungkap Ruandha.

Komitmen pemerintah yang tegas untuk terus berada di jalur pengurangan deforestasi juga bertujuan untuk menurunkan emisi gas yang bersumber dari deforestasi tersebut. Upaya masih terus dilakukan dan sumber daya terus dialokasikan untuk mengendalikan tingkat deforestasi di Indonesia pada berbagai tingkatan.

Sementara itu, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) Ditjen PKTL, Belinda A. Margono, menjelaskan, penurunan deforestasi sebesar 75,03 persen tersebut merupakan angka deforestasi netto. Perhitungan deforestasi ini juga mencakup baik di dalam maupun di luar kawasan hutan Indonesia.

Sesuai perkembangan teknologi, perhitungan luas deforestasi sejak periode tahun 2011–2012 berdasarkan hasil perhitungan deforestasi netto yang sudah mempertimbangkan kegiatan reforestasi. Sementara, perhitungan pada periode sebelumnya masih menggunakan deforestasi bruto.

"Jadi, penyajian angka deforestasi yang digunakan adalah deforestasi netto, yang merupakan hasil deforestasi bruto dikurangi dengan angka reforestasi," kata Belinda.

Angka deforestasi bruto tahun 2019–2020 tercatat 119,1 ribu hektare dan angka reforestasinya sebesar 3,6 ribu hektare. Sementara, angka deforestasi bruto tahun 2018–2019 sebesar 465,5 ribu hektare dan angka reforestasinya 3 ribu hektare.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: