Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Bocornya Data Munarman Eks FPI ke Publik, Begini Hasil Investigasi Traveloka

Soal Bocornya Data Munarman Eks FPI ke Publik, Begini Hasil Investigasi Traveloka Kredit Foto: Antara/Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Head of Corporate Communications Traveloka, Reza Amirul Juniarshah, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal soal bocornya data pribadi eks Sekretaris Umum FPI, Munarman. Menurut dia, berdasarkan investigasi itu, tidak ada bukti peretasan atau kebocoran data dalam sistemnya yang menyebabkan data Munarman tersebar.

"Kami (juga) tidak ada sangkut pautnya dengan beredarnya informasi bukti pemesanan terkait salah satu konsumen (Munarman)," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/5/2021).

Baca Juga: Munarman FPI Nyaris Sepekan Tak Bisa Dijenguk, Polri Merespons: Hak Penyidik!

Menurut dia, sebagai perusahaan teknologi, Traveloka berkomitmen penuh dalam melindungi data pribadi konsumen. Untuk mendukungnya, Traveloka, kata Reza, menerapkan sistem keamanan ketat dan berlapis.

"Termasuk prosedur fisik, teknis, maupun organisasi untuk mencegah akses, pengumpulan, penggunaan, pengungkapan, penyalinan, modifikasi, pembuangan, atau risiko serupa lainnya yang dapat merugikan data konsumen," ucap Reza.

Dia mengimbau agar seluruh konsumen Traveloka bisa menjaga kerahasiaan data pribadi. Mulai dari e-mail, kata sandi, alamat lengkap, nomor telepon, hingga data sensitif lainnya. Reza menegaskan, konsumen juga perlu untuk melakukan penggantian kata sandi secara berkala. Utamanya, dengan menggunakan kombinasi sandi dengan tingkat keamanan yang tinggi.

"Termasuk, mengaktifkan metode autentikasi berlapis (multi-factor authentication) untuk memastikan keamanan akun," ungkap dia.

Sebelumnya, pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama D Persadha, menyoroti kebocoran data milik Munarman dari pihak Traveloka. Menurut dia, Traveloka seharusnya menjelaskan dari mana dan bagaimana awal mula data tersebut bisa bocor.

"Apakah misal ada permintaan dari aparat untuk proses penyelidikan atau ada kebocoran pada sistem mereka," kata Pratama.

Selain pesanan (booking) sejumlah hotel yang dilakukan Munarman di Traveloka medio 2018-2019, rekaman hotel hingga di dalam kamar juga bocor ke publik. Sebuah akun membagikan tangkapan layar kegiatan Munarman di hotel itu hingga viral di Twitter.

Diketahui, belum lama ini Munarman diringkus personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri di kediamannya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada Selasa (27/4). Munarman disebut terlibat dengan kegiatan terorisme, meski belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: