Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Channel YouTube FPI Menghilang, Ada yang Gak Suka Habib Rizieq Bersuara

Channel YouTube FPI Menghilang, Ada yang Gak Suka Habib Rizieq Bersuara Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan, akun channel Youtube milik FPI yaitu Front TV memang hilang dan mendapat serangan secara masif berupa report masal dari para buzzer. Sehingga, FPI membuat akun baru lagi di youtube.

"Iya yang lama diblokir. Ada report masal dari buzzer yang dilakukan secara masif dan terstruktur, maka sejak (3/12) akun tersebut tidak bisa diakses. Ada yang tidak suka dengan channel Front TV yang selama ini menyuarakan dan memperjuangkan kalimatul HAQ di bawah Komando Imam Besar (IB) Habib Rizieq Shihab (HRS)," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Akun Youtube FPI Hilang Bak Ditelan Bumi, Fadli Zon Sindir Soal Kekuatan yang Tak Terlihat

Saat ini, pihaknya sudah membuat akun yang baru. Dia memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. "Mohon doa dan dukungannya agar kami semua tetap bisa memperjuangkan dan meyuarakan kebenaran di bidang media," kata dia.

Adapun akun channel youtube baru yang dibuat oleh FPI dengan nama FRONT TV Berikut linknya : https://youtube.com/channel/UCauCWlgAvzce5-NfDtk-dfg

Baca Juga: Kapolri Gak Takut sama FPI, Katanya 'Kami Akan Sikat Semua'

Sebelumnya diketahui, Akun channel Youtube milik Front Pembela Islam (FPI), yaitu Front TV tumbang alias hilang. Pada Jumat (4/12), sudah menelusuri akun tersebut di Youtube, namun tidak ditemukan. Pun dengan video acara FPI lainnya yang tersimpan di Youtube ikut lenyap.

Beberapa warganet (netizen) melaporkan jika akun tersebut tiba-tiba tidak bisa diakses pada Kamis (3/12). Masih ada video berjudul 'Orang Budha Bertanya KAFIR berikut Jawaban Habib Rizieq' yang tersimpan di Youtube, namun ketika akun Front TV diklik, muncul kata "This channel does not exist"

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: