Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Kebijakan Pertemuan Tatap Muka Pemerintah, Nusantics Luncurkan Gerakan Kembali Ke Sekolah

Dukung Kebijakan Pertemuan Tatap Muka Pemerintah, Nusantics Luncurkan Gerakan Kembali Ke Sekolah Kredit Foto: Nusantics
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut hasil riset Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyatakan, tidak bersekolah secara tatap muka mengakibatkan anak-anak berisiko kurang kompetitif saat menghadapi dunia kerja dan potensi pengurangan pendapatan hingga -3% seumur hidup. Menilik dampak negatif dari ditutupnya sekolah, tercatat ada 175 negara di dunia yang telah membuka sekolah, baik sebagian maupun seluruhnya.

Sejalan dengan berjalannya program vaksinasi nasional kepada tenaga pengajar dan untuk  meminimalkan learning loss serta dampak psikologis yang bisa berakibat permanen, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) telah memulai kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan persyaratan khusus.

Baca Juga: Jangan Lengah! Pembelajaran Tatap Muka Boleh Tapi Harus...

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan Nusantics secara daring pada 25 November 2021, sebagai keynote speaker Gita Wirjawan menyampaikan, "Pada situasi penuh tantangan saat ini, kebijakan PTM harus didukung demi menyiapkan generasi muda untuk kepentingan jangka panjang. Namun, harus tetap dilakukan dengan prinsip kepekaan, kehati-hatian, dan juga penuh kebijaksanaan dari berbagai pihak, mengingat kondisi setiap wilayah khususnya di kota besar dan kecil sangat berbeda."

Sejalan dengan gagasan yang disampaikan oleh Pak Gita Wirjawan, Psikolog klinis anak Roslina Verauli, M.Psi.,Psi. mengatakan, "Dalam situasi dilematis saat ini, orang tua butuh menunjukkan bahwa mereka memahami kebutuhan dan kekhawatiran anak untuk kembali ke sekolah, serta bertemu dengan teman-teman untuk menjalin relasi sosial. Orang tua juga harus memastikan dapat hadir dan memberikan dukungan dengan melibatkan teknik positive parenting."

"Kembali ke Sekolah" bersama Nusantics  

Dalam rangka membantu meningkatkan kepercayaan orang tua, tenaga pengajar, serta para siswa untuk melakukan PTM dengan aman dan nyaman, Nusantics selaku perusahaan bioteknologi meluncurkan kampanye dan kegiatan nasional "Kembali ke Sekolah" bersama Nusantics.

Melalui kapabilitas utama dalam hal teknologi dan riset berbasis mikrobioma, Nusantics memberikan solusi komprehensif yang terdiri dari surveilans pada warga sekolah dengan PCR gargle (kumur) yang nyaman bagi anak, serta pemeriksaan kandungan virus dan sirkulasi udara di ruang kelas dengan layanan Air Scan.

Hasil penelitian pro-bono Nusantics pada 121 ruang kelas pada SDN di Jakarta menyatakan bahwa 119 ruang kelas terdeteksi aman pada periode sampel September hingga Oktober 2021. Sharlini Eriza Putri selaku co-founder dan CEO Nusantics mengatakan bahwa meski dilematis, demi kebaikan jangka panjang dari sisi intelektualitas dan psikologis, PTM harus dilakukan dengan hati-hati.

"Oleh karena itu, deteksi virus Covid-19 di udara dengan metode PCR dan pengukuran sirkulasi udara sangat penting dilakukan untuk memitigasi risiko penularan dan menentukan langkah strategis dalam memastikan keamanan ruangan kelas dan lingkungan sekolah," kata Sharlini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/11/2021).

Kolaborasi Nasional 

Penelitian ini merupakan bagian dari visi dan misi Nusantics untuk menggunakan kemampuan dalam bidang bioteknologi demi kebaikan masyarakat luas. Melihat sambutan yang sangat positif dari pihak sekolah dan Kemendikbud Ristek, Nusantics memutuskan untuk membawa kegiatan ini ke skala nasional agar seluruh anak di Indonesia dapat kembali bersekolah dengan aman dan nyaman, serta  mendapatkan keadilan dalam memperoleh akses pendidikan.

Nusantics mengundang semua pihak untuk berkolaborasi dalam kegiatan nasional "Kembali ke Sekolah" ini. Karena, kondisi pendidikan yang terjadi saat ini berdampak bagi generasi masa depan dan Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang tangguh sebagai modal dasar kemajuan serta meningkatkan daya saing bangsa di tengah kompetisi global yang terus meningkat.

"Kami percaya bahwa pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, termasuk pihak swasta, baik domestik maupun asing, karena sama-sama memerlukan sumber daya manusia yang unggul. Maka, mari kita berkolaborasi dan bergandengan tangan memastikan sekolah aman untuk semua,"  tutup Sharlin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: