Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Pandemi, KBI Catatkan Pertumbuhan Laba 40,6%

Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Pandemi, KBI Catatkan Pertumbuhan Laba 40,6% Kredit Foto: KBI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari tekanan pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun telah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I 2021 berada di level 3,1–3,3 %. Senada dengen Menteri Keuangan, Bank Indonesia juga melakukan revisi atas pertumbuhan ekomomi Indonesia semester I 2021, dari proyeksi awal pada rentang 4,1 & sampai dengan 5,1% dengan titik tengah di kisaran 4,6%,  direvisi menjadi 3,8%.

Di tengah tekanan pandemi yang cukup berat ini, masih ada korporasi yang tetap bertahan bahkan tumbuh. Salah satunya adalah PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi dan Pasar Fisik Komoditas, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang ini tetap mencatatkan kinerja positif selama semester I tahun 2021.

Baca Juga: PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Raih 4 Penghargaan Akhlak Award 2021

Sepanjang semester I tahun 2021, KBI berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp77,4 miliar atau naik 6,27% dibandingkan di periode yang sama di tahun 2020, yaitu Rp72,8 miliar. Sementara dari sisi Laba, sampai dengan semester I tahun 2021, KBI telah membukukan laba Rp43,9 miliar, naik 40,6% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, yaitu sebesar Rp31,2 miliar.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), mengatakan, "Tekanan pandemi yang telah berjalan sejak tahun lalu, mau tidak mau harus disikapi dengan baik. Pertumbuhan yang dibukukan di semester I ini merupakan hasil dari berbagai langkah strategis, baik dalam menjaga kinerja usaha seperti transformasi serta digitalisasi bisnis. Selain itu, tekanan pendemi ini juga kami sikapi dengan berbagai langkah efisiensi."

Fajar menjelaska, terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) yang saat ini tengah diberlakukan, KBI juga menjalankan dengan melakukan WFH 100% bagi karyawan. Namun, dengan otomasi yang telah dilakukan, kegiatan operasional KBI tetap bisa berjalan untuk para pemangku kepentingan.

"Kegiatan kliring tetap berjalan seperti biasa, termasuk dalam proses registrasi resi gudang," ungkap Fajar Wibhiyadi.

Fajar pun mengaku optimis tren positif di semester I 2021 ini akan berlanjut di semester II 2021. Menurut Fajar, KBI menargetkan laba tahun 2021 ini tumbuh 20% dari laba tahun 2020 sebesar Rp66,4 miliar menjadi Rp79,7 miliar.

"Berbagai inisiasi bisnis tengah kami jalankan, salah satunya adalah peran KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Timah Dalam Negeri yang sudah mulai berjalan beberapa waktu yang lalu. Selanjutnya, di tahun 2021 ini, berbagai inisiasi bisnis baru juga tengah dalam persiapan, seperti peran KBI sebagai Lembaga Kliring Pasar Fisik Emas Digital serta Lembaga Kliring Berjangka di Perdagangan Aset Kripto," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: