Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melihat Pasukan Elite Denjaka yang Akan Berangus KKB Teroris di Papua, Terlatih di Tiga Medan Perang

Melihat Pasukan Elite Denjaka yang Akan Berangus KKB Teroris di Papua, Terlatih di Tiga Medan Perang Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL ramai diperbincangkan netizen terkait pelibatannya guna menumpas aksi teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Sabtu (1/5/2021). Bahkan, Denjaka dikabarkan sudah tiba di Bumi Cendrawasih.

Siapa sebenarnya pasukan elite Denjaka dan bagaimana sepak terjangnya di dunia militer Tanah Air? Denjaka adalah sebuah adalah sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI AL. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.

Baca Juga: Bamsoet Minta TNI Polri Turunkan Kekuatan Penuh Tumpas KKB Papua

Meskipun tugas pokok Denjaka menjaga keamanan di laut, unit ini bisa ditugaskan di mana saja, seperti darat maupun udara. Tugas pokok pasukan gabungan Kopaska dan Yontaifib ini adalah operasi antitertor, antisabotase, dan operasi rahasia di laut yang tidak terdeteksi oleh musuh.

Mereka yang menjadi bagian dari pasukan ini telah menjalani pelatihan yang sangat berat. Setiap tahun hanya 50 orang yang lulus dari berbagai jenis ujian.

Lantas seperti bentuk latihan prajurit Denjaka? Selain fisik prima, calon Denjaka juga dituntut memiliki IQ tinggi. Selama menjalani pendidikan, teori di kelas hanya 20%.

Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah sekitar 9 bulan. Selebihnya di lapangan, seperti hutan, laut, bahkan udara. Mereka harus mempunyai kemampuan terbaik di darat, laut, dan udara.

Mereka dituntut mampu melaksanakan tugas rahasia secara sempurna. Untuk mencapai semua itu, diperlukan pendidikan yang sangat keras dan ketat. Mereka harus mampu menyusup dengan terjun payung, bergerak lincah di laut dengan daya tahan tinggi, serta survive di darat.

Calon Denjaka ditempa di tengah ombak ganas di Laut Banyuwangi, yang kerap menghanyutkan perahu nelayan. Dengan tangan dan kaki diikat, para prajurit tersebut dibuang ke laut ganas itu. Mereka harus mampu bertahan sekaligus menyelamatkan diri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: