Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Keluarkan Fatwa Bank Digital, Saham-saham Bank Kecil Langsung Mati Kutu

OJK Keluarkan Fatwa Bank Digital, Saham-saham Bank Kecil Langsung Mati Kutu Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020 – 2025 (RP2I) sebagai panduan dan rumusan arah perbankan ke depan yang selaras dengan dinamika perekonomian dan perbankan nasional.

Dalam hal ini, OJK pun memberikan syarat modal bank konversi akan dibagi dua. Minimal Rp 3 triliun untuk bank yang berdiri sendiri dan minimal Rp 1 triliun untuk bank yang merupakan bagian dari satu grup perbankan.

Baca Juga: Saham Bank Kecil Kompak Meroket, Investor Ritel Kalem Aja Lah Mendingan!

Seakan merespon hal tersebut, saham-saham bank yang masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II mayoritas tersungkur pada perdagangan 18 Februari 2021. Sebelum, saham-saham Bank yang terbilang kecil ini melesat karena sentimen terkait dengan bank digital. Dimana, bank kecil berpotensi disulap menjadi bank digital. 

Baca Juga: Saham-saham Bank Kecil Pesta Pora Saat IHSG Jatuh Hingga 1% Lebih, Ini Daftarnya!

Adapun, berdasarkan catatan Warta Ekonomi, begini kondisi sahambank-bank BUKU II yang sempat terapresiasi namun langsung merosot karena hal tersebut, antara lain:

PT Bank Ganesha Tbk PT (BGTG) -7 poin atau 6,48% ke Rp101 per saham

PT Bank Artha Graha Internasional (INPC) -7 poin atau 6,48% ke Rp101 per saham

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) -9 poin atau 5,29% ke Rp161 per saham

PT Bank Mnc Internasional Tbk (BABP) -1 poin atau 1,49% ke Rp66 per saham

PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) -16 poin atau 6,9% ke Rp216 per saham

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) -24 atau 4,61% ke Rp496 per saham

PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) -25 poin atau 3,79% ke Rp635 per saham

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) -10 poin atau 1,95 ke Rp515 per saham

Namun, yang perlu dicatat keadaan tersebut juga berbarengan dengan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya perkasa hingga ke level tertinggi 6.281,36, akhirnya harus tumbang ke zona merah. IHSG terkoreksi -0,44% ke level 6.200,31 pada penutupan sesi kedua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: