Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Nih yang Buat IHSG Boncos, Mulai dari PPKM Sampai Kabar dari AS

Ini Dia Nih yang Buat IHSG Boncos, Mulai dari PPKM Sampai Kabar dari AS Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun 0.44% atau 27.19 poin ke level 6,181.67 dengan saham-saham di sektor Aneka Industri anjlok 3.64%, Properti 1.94% dan Pertambangan 1.33% yang menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual sebesar 433.39 miliar rupiah dengan saham-saham ASII dan ICBP menjadi top net sell value.

Analis reliance Sekuritass, Lanjar Nafi mengungkapkan bahwa sentimen negatif yang membuat IHSG harus terkapar yakni keputusan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang dilakukan oleh pemerintah. 

“Adanya penerapan pemberlakuan PPKM berbasis mikro sedikit menjadi alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung dan Indeks berjangka yang berfluktuatif di AS memberikan signal koreksi jangka pendek untuk ekuitasnya menjadi alasan investor untuk mengamankan profitnya,” kata Lanjar, di Jakarta, Selasa (9/2/2021). 

Baca Juga: Apa Boleh Buat, IHSG Nyungsep Ketika Profit Taking Menjerat

Baca Juga: Masih Bertahan di Zona Hijau, Saham BRI and The Genk Dominasi Perdagangan

Baca Juga: Catat! IHSG Bakal Melesat Lagi, Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Pasalnya, Indeks Nikkei (+0.40%), TOPIX (+0.08%), HangSeng (+0.53%) dan CSI300 (+2.19%) naik meskipun indeks ekuitas berjangka AS terkoreksi. Optimisme investor di Asia masih cukup kuat setelah Jepang melepaskan keadaan darurat covid-19 lebih awal karena penyebaran yang melambat serta distribusi vaksin yang mulai menunjukan trend positif.

Sementara, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan terkoreksi dimana indeks Eurostoxx (-0.17%), FTSE (-0.02%) dan DAX (-0.34%) turun. Penguatan ekuitas global seakan berhenti sejenak pada hari selasa karena investor menanti laporan keuangan tahun buku 2020 dan mempertimbangkan dampak dari meningkatnya ekspektasi inflasi akibat banyaknya stimulus yang dikucurkan bank sentral. Harga minyak Brent memperpanjang kenaikan di atas $ 60 per barel di tengah tanda-tanda pengetatan pasar global dan permintaan membaik. Selanjutnya investor akan menanti data Laporan persediaan minyak mentah EIA datang Rabu. Swedia akan menetapkan kebijakan moneter pada hari Rabu. Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara di webinar Rabu. Indeks harga konsumen AS dirilis Rabu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: